Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kerupuk Kulit Sapi made in Waluyo, Oleh-oleh yang Diburu Untuk Mudik Lebaran

Sejak awal Ramadan produksinya meningkat hingga 100 persen menjadi antara 300 sampai 400 kilogram per hari.

Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
SURYA/DAVID YOHANES
Seorang karyawan pabrik kerupuk rambak miik Waluyo (47) tengah menjemur krecek, kerupuk rambak yang masih mentah. 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Waluyo (47) harus merekrut lima karyawan baru untuk memenuhi permintaan kerupuk rambak selama bulan puasa dan lebaran nanti.

Sebab, permintaan kerupuk dari kulit sapi dan kerbau made ini Waluyo ini meninggat hingga dua kali lipat.

Warga Jalan Mohammad Hatta nomor 43 Kelurahan Sembung, Kecamatan Tulungagung ini mengungkapkan, dalam kondisi normal produksinya sebesar 150 kilogram per hari.

Namun Sejak awal Ramadan produksinya meningkat hingga 100 persen menjadi antara 300 sampai 400 kilogram per hari.

“Kalau biasanya ada 10 orang pekerja. Sekarang saya nambah lima orang lagi, untuk memenuhi permintaan yang melonjak ini,” tutur Waluyo.

Baca: Belajar Otodidak, Napi Pencurian ini Bikin Alquran Raksasa, Karyanya Dipajang di Masjid Agung

Dari total produksi, 65 persen adalah rambak kerbau dan 35 persen rambak sapi. Selama ini bahan baku kulit kerbau dipasok dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi. Sementara kulit sapi dibeli dari pemasok lokal Jawa Timur.

Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan ini, Waluyo mengaku sudah menyetok bahan baku sejak empat bulan silam.

Produk rambaknya selama ini dipasarkan di lokal Tulungagung. Namun para pedagang menjualnya lagi ke luar kota.

“Kalau saya pemasaran lokal saja, tapi para pedagang memasarkan hingga ke seluruh Jawa Timur. Selain itu ada reseller yang ada di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi),” ungkap Waluyo.

Baca: Jelang Ramadan, Camilan Ladu Laris Manis dan Makin Diburu Wisatawan

Biasanya puncak penjualan rambak terjadi pada H-10 lebaran, hingga H+5 lebaran. Agar bisa disajikan dan dimakan saat Lebaran.

Khusus untuk pembelian setelah lebaran, biasanya dijadikan oleh-oleh saat kembali atau balik ke berbagai kota, usai libur Lebaran.

Menurut Waluyo, Rambak Tulungagung masih menjadi primadona.

Selama ini pesaing rambak Tulungagung adalah rambak Mojokerto dan Yogyakarta.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved