Meski Diakui Mudik Naik Kapal Lama, Ternyata Ini yang Bikin Beberapa Penumpang Tetap Beli Tiketnya
Arus balik pemudik mulai memadati segala arus moda transportasi di Indonesia. Mulai dari bus, kereta api, pesawat, hingga kapal laut.
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Alga W
Lain halnya dari Albert, pria bernama Anjar Sugiarta (46) justru berlangganan memakai kapal laut saat mudik setiap tahunnya.
"Harganya sih hampir sama seperti pesawat, tapi tidak tahu kenapa ya, suka saja kalau naik kapal, sensasinya beda, lagian saya kan tidak buru-buru juga," terangnya.
Ia menggendong kardus berisi kerupuk udang mentah yang hendak diberikan pada saudara iparnya di Jalan Jakarta 28, Surabaya.
Dia mengimbuhkan, harga bukanlah masalah baginya, sekaligus menjadi keinginan kedua orang putranya.
Baca: Netizen Syok Harus Bayar Hampir Rp 400 Ribu Buat Nasi Liwet Khas Solo, Ini yang Bakal Dilakukannya
Namun sayangnya di tahun ini, ia tak dapat mudik bersama seorang putra bungsunya yang berumur empat tahun.
"Tiga tahun kemarin sempat mudik sama Habibi (putra bungsunya), tapi dia sudah meninggal, terkena demam berdarah dan nyawanya tidak sempat tertolong," tukas Anjar.
Dia menuturkan, ingin meneruskan keinginannya berlayar dengan kapal laut setiap Lebaran.
Pasalnya ketika putranya berumur tiga tahun, mereka diminta selalu naik kapal laut saat mengunjungi kakek dan nenek menuju kampung halamannya di Belaman, Kalimantan Tengah.
"Mungkin ini akan saya lakukan terus sama keluarga saya, ya sekaligus mengenang almarhum Habibi," tutupnya.
Baca: Ada Teori Bumi Datar Pakai Gambar Hujan, Tanggapan Putra Jokowi Ini Bikin Netter Merasa Cerdas