Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Meski Diakui Mudik Naik Kapal Lama, Ternyata Ini yang Bikin Beberapa Penumpang Tetap Beli Tiketnya

Arus balik pemudik mulai memadati segala arus moda transportasi di Indonesia. Mulai dari bus, kereta api, pesawat, hingga kapal laut.

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Alga W
SURYA/MOHAMMAD RIFAI
Situasi penumpang asal kepulauan Kangean yang overload dan rela berdesakan di dek kapal Km DBS I Sumenep, Selasa (20/6/2017). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Arus balik pemudik mulai memadati segala arus moda transportasi di Indonesia.

Mulai dari bus, kereta api, pesawat, hingga kapal laut.

Hal tersebut juga terlihat ketika KM Sirimau merapat di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

"Sore kamarin berangkat, lupa jam berapa, yang pasti perjalanannya lama, sehari semalam lah," terang Albert Situmorang, Jumat (30/6/2017).

Albert adalah seorang penumpang asal Kumai, Kotawaringin, Kalimantan Tengah.

Ia bekerja sebagai asisten koki di sebuah hotel bintang tiga di wilayah Surabaya Barat.

Baca: Kasus Laka Lantas di Jatim Naik Hingga 101 Kejadian dalam Jarak Dua Hari, Kebanyakan Usia Muda

Pria berusia 30 tahun ini mengatakan bila dirinya terpaksa menggunakan kapal laut menuju Kota Pahlawan.

Sebelumnya ia akan memesan tiket pesawat terbang kelas ekonomi namun terlambat.

"Tadinya saya mau pesan tiket pesawat, tapi sudah habis semua, ya mau bagaimana lagi, naik kapal saja lah," lanjutnya.

Dia mengaku kapok naik kapal untuk pertama dan kemungkinan menjadi pengalaman terakhirnya pula.

"Lemot sih, sering delay juga, katanya sih faktor cuaca lah, ombak tinggi lah, lah kan saya mau masuk kerja hari Jumat malam ini," kata pria kelahiran Langkat, Stabat, Medan, Sumatra Utara, ini.

"Tapi untung saja sampainya sore, kalau pesawat enak paling cuma beberapa jam, lah ini sampai 24 jam," imbuhnya.

Baca: Begini Perbedaan Perayaan Ulang Tahun Ahok dan Sandiaga Uno yang Beda Satu Hari Saja

Lain halnya dari Albert, pria bernama Anjar Sugiarta (46) justru berlangganan memakai kapal laut saat mudik setiap tahunnya.

"Harganya sih hampir sama seperti pesawat, tapi tidak tahu kenapa ya, suka saja kalau naik kapal, sensasinya beda, lagian saya kan tidak buru-buru juga," terangnya.

Ia menggendong kardus berisi kerupuk udang mentah yang hendak diberikan pada saudara iparnya di Jalan Jakarta 28, Surabaya.

Dia mengimbuhkan, harga bukanlah masalah baginya, sekaligus menjadi keinginan kedua orang putranya.

Baca: Netizen Syok Harus Bayar Hampir Rp 400 Ribu Buat Nasi Liwet Khas Solo, Ini yang Bakal Dilakukannya

Namun sayangnya di tahun ini, ia tak dapat mudik bersama seorang putra bungsunya yang berumur empat tahun.

"Tiga tahun kemarin sempat mudik sama Habibi (putra bungsunya), tapi dia sudah meninggal, terkena demam berdarah dan nyawanya tidak sempat tertolong," tukas Anjar.

Dia menuturkan, ingin meneruskan keinginannya berlayar dengan kapal laut setiap Lebaran.

Pasalnya ketika putranya berumur tiga tahun, mereka diminta selalu naik kapal laut saat mengunjungi kakek dan nenek menuju kampung halamannya di Belaman, Kalimantan Tengah.

"Mungkin ini akan saya lakukan terus sama keluarga saya, ya sekaligus mengenang almarhum Habibi," tutupnya.

Baca: Ada Teori Bumi Datar Pakai Gambar Hujan, Tanggapan Putra Jokowi Ini Bikin Netter Merasa Cerdas

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved