Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2018

Kusnadi Pamitan Maju Pilgub Saat Rakor Pemenangan, Politisi PDIP Langsung Berebut Selfie

Rapat Koordinasi (rakor) Pemenangan Pemilu yang digelar DPD PDIP Jatim berubah riuh dan heboh.

Penulis: Mujib Anwar | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM/IST
Kusnadi saat mengembalikan formulir pendaftaran sebagai Bacawagub dari PDIP, Rabu (5/7/2017) di Kantor DPD PDIP Jatim, di Jalan Kendangsari, Surabaya. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rapat Koordinasi (rakor) Pemenangan Pemilu yang digelar DPD PDIP Jatim, Kamis (5/7/2016) berubah riuh, heboh, dan menjadi ajang foto-foto bersama.

Ini setelah Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi yang membuka acara tersebut berpamitan kepada peserta untuk maju dan mencalonkan diri sebagai bakal calon wakil gubernur (Bacawagub) dalam Pilgub Jatim 2018.

“Dalam kesempatan ini, saya memohon ijin kepada saudara-saudara seperjuangan, para pengurus partai yang hadir di sini (rakor), untuk mendaftar sebagai calon wakil gubernur dari PDI Perjuangan,” tegas Kusnadi, saat mengakhiri pidatonya membuka rakor.

Tanpa dikomando, para politisi PDIP yang jadi peserta rakor langsung memperikan aplaus dan meneriakkan: Hidup Pak Ketua, Hidup Pak Kusnadi!.

Baca: Gus Ipul Jadi Cagub Pertama yang Kembalikan Formulir Pendaftaran di PDIP

Sejurus kemudian, saat Kusnadi yang turun dari podium dia langsung disambut Sekretaris DPD PDIP Jatim, Sri Untari Bisowarno.

“Ayo kita foto-foto (selfie) dulu,” ucapnya, diikuti pengurus DPD lainnya dan para utusan cabang.

Sementara itu, Sri Untari mengatakan, apa yang dilakukan Kusnadi dengan terang-terangan ikut running Pilgub Jatim dan maju sebagai bacawagub merupakan contoh yang baik.

“Ini pelajaran yang baik yang dicontohkan oleh Pak Kusnadi. Mau nyalon (cawagub) pamitan kepada teman-teman separtai. Jadi kalau begini enak. Partai dibangun dengan situasi yang adem dan penuh kekeluargaan,” nilainya.

Baca: Cak Imin Ajak PDIP Koalisi Dengan PKB Usung Gus Ipul, Begini Proposal yang Ditawarkan

Untuk diketahui, masa pengembalian formulir dan berkas kelengkapan administrasi calon gubernur dan wakil gubernur Jatim dari PDIP sudah dimulai dari 15 Juni lalu sampai 10 Juli.

Hingga Rabu (5/7/2017), yang tercatat mengembalikan formulir ada dua, yakni Saifullah Yusuf dan Kusnadi

Khusus Kusnadi, dia mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bacawagub sengaja dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Rakor Pemenangan Pemilu di kantor DPD PDIP Jatim

Baca: Orang Kepercayaan Pakde Karwo Akhirnya Deklarasi Maju Pilgub Jatim, Ini Kiprah dan Targetnya

Selain Kusnadi, sejumlah kader PDIP juga mendaftarkan diri dan mengambil formulir pendaftaran pada 1-14 Juni.

Di antaranya, MH Said Abdullah (Anggota DPR RI), Budi Sulistyono (Bupati Ngawi), dan Suhandoyo (Anggota DPRD Jawa Timur).

Selain itu, ada nama lain yang mendaftar di akhir masa penutupan masa pengembalian formulir pertengahan Juni lalu adalah Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi. 

Khusus rakor pemenangan pemilu, Kusnadi menyatakan, bahwa digelarnya rakor khusus tersebut untuk menyongsong pemilihan kepala daerah serentak tahun 2018 mendatang.

Baca: Kalahkan Gus Ipul, Gerindra Jatim Usulkan Nama Khofifah ke DPP, Pasangannya Mengejutkan

Pasalnya, pesta demokrasi tersebut, akan digelar Pilkada serentak di 18 kabupaten dan kota di Jatim serta Pilgub Jatim

Kabupaten/kota tersebut adalah, untuk daerah tapal kuda ada Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Bondowoso, dan Lumajang.

Lalu daerah Malangan dan Mataraman pilkada akan dihelat Kota Malang, Kota Kediri, dan Tulungagung.

Kemudian Nganjuk, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kota Mojokerto, dan Jombang.

Sementara untuk daerah Pantura dan Madura adalah Bojonegoro, Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan.

Baca: Cak Imin Pastikan PKB Usung Gus Ipul Jadi Calon Gubernur Jatim

Menurut Kusnadi, momen politik tersebut bukan menjadi tujuan akhir dari perjuangan struktural partai di tingkat Jatim.

Sebab pada tahun berikutnya, akan ada gelaran politik bersifat nasional, yakni pemilihan legislatif dan pemilihan presiden-wakil presiden.

“Tujuan akhirnya adalah pileg dan pilpres. Dari pileg dan pilpres itulah penataan kebijakan nasional akan dilahirkan untuk ditujukan pada kesejahteraan rakyat Indonesia,” tegas politisi yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved