Aneh, Jelang Pendaftaran Gelombang Kedua Ditutup, Siswa Tetap Ogah Daftar di Dua SMA Negeri ini
Padahal pendaftaran PPDB Online gelombang dua resmi ditutup sampai pukul 23.59 WIB malam ini.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
Dari enam sekolah itu, tinggal dua sekolah, yakni SMAN 1 Kademangan dan SMAN 4 Kota Blitar yang belum terpenuhi pagunya menjelang penutupan pendaftaran oline gelomang dua ini.
Baca: Tak Dilirik Siswa, Pendaftaran Siswa Baru di SMA Negeri Pinggiran Seperti Kuburan
Misalnya, kekurangan pagu di SMAN 1 Ponggok sekarang sudah terpenuhi di pendaftaran gelombang dua. Pada pendaftaran gelombang pertama, SMAN 1 Ponggok masih kekurangan 15 siswa.
Bagitu juga di SMAN 1 Kota Blitar. Pada pendaftaran online gelombang pertama, SMAN 1 Kota Blitar masih kekurangan tujuh siswa.
Kekurangan itu sudah terisi pada pendaftaran gelombang dua ini. Hal sama juga terjadi di SMAN 2 Kota Blitar dan SMAN 3 Kota Blitar.
Pada pendaftaran gelombang pertama dua sekolah itu masing-masing masih kekurang delapan siswa dan sudah terpenuhi di pendaftaran gelombang dua.
Baca: Ngeper Diprotes Warga, Dindik Jatim Batalkan Kebijakan Penambahan Poin PPDB
Panitia PPDB Online SMAN 1 Kota Blitar, Candra mengatakan sebenarnya pada pendaftaran tahap pertama, SMAN 1 hanya kekurangan tiga siswa saja.
Tetapi, ada empat siswa yang diterima di pendaftaran gelombang pertama tidak melakukan daftar ulang. “Tapi sekarang sudah terpenuhi,” kata Candra.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota/Kabupaten Blitar, Suhartono mengatakan belum ada kebijakan baru dari provinsi soal sekolah yang masih kekurangan pagu pada pendaftaran online gelombang dua ini.
Ia hanya bisa menunggu kebijakan dari provinsi.
“Pendaftaran tutup hari ini sampai pukul 23.59 WIB. Masih ada waktu, mudah-mudahan bisa terisi kekurangannya,” kata Suhartono.
Di luar itu, kata Suhartono, ada 51 siswa yang tidak melakukan daftar ulang pada pendaftaran online tahap pertama.
Sejumlah siswa itu yang sudah diterima di SMA negeri di Kabupaten Blitar maupun di Kota Blitar. Siswa yang tidak melakukan daftar ulang otomatis tidak diterima di sekolah negeri.
Siswa itu juga tidak bisa mendaftar lagi di pendaftaran gelombang dua karena PIN-nya sudah secara otomatis diblokir. “Solusinya mereka sekolah di swasta,” kata Suhartono.