Indonesia Surga Narkoba Bagi 72 Jaringan Internasional, Awas 68 Narkoba Jenis Baru ini Telah Masuk
"Kita ini sampah, apa saja masuk. Namun kita malah santai. 70 persen permasalahan hukum di Indonesia masalah narkoba".
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
Kenapa Presiden katakan darurat narkoba? Buwas menyatakan, karena dari Sabang hingga Merauke tak ada yang bebas narkoba. Semua provinsi hingga tingkat RT, Indonesia masih belum bebas narkoba.
"Madura bukan lagi pemakai tapi sudah penyuplai. Pulau-pulau di Indonesia dijadikan demikian. Itulah hebatnya jaringan narkoba," terangnya.
Ia menambahkan, BNN membutuhkan sinergitas karena tidak bisa bergerak sendirian dalam pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
"Di atas kertas, BNN tidak bisa apa-apa. Secara kualitas, kwantitas, apalagi anggaran. Karena itu BNN membangun sinergitas dengan semua instansi dan elemen," pungkasnya.
(Polda Jatim Tembak Mati Gembong Narkoba Jaringan Jalur Laut)
Sebelum memberikan kuliah umum, Buwas disuguhi testimoni dari mantan pengguna, pengedar, dan bandar narkoba, Fadhur Rosi. Ia kini menjadi anggota Komisi A DPRD Bangkalan peride 2014-2019.
"Lebih dari sepuluh tahun saya jadi pemakai dan pengedar. Akhirnya, di tahun 2007, saya menjadi bandar," ungkap politisi asal Partai Demokrat ini.
Menurutnya, Pulau Madura saat ini telah bergeser sebagai distributor narkoba. Karena itu, sosialisasi bahaya peredaran dan penggunaan narkoba ke semua sekolah lebih ditingkatkan.
Sementara itu, Rektor UTM Dr Drs Ec Muh Syarif, Msi mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih bersinergi dengan BNN untuk menekan peredaran dan penggunaan narkoba di lingkungan kampus.
"Di tahun 2010, kami sudah menggelar MoU dengan BNN. Kami perguruan tinggi negeri pertama yang bekerja sama dengan BNN," singkatnya. (Surya/Ahmad Faisol)