Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Nekat dan Sekian Lama Memagut Rasa, TKI di Malaysia ini Akhirnya Bisa Temui Anak Hasil Nikah Sirinya

Saat masih di Malaysia, wanita muda ini menyerahkan anak hasil nikah sirinya temannya untuk di bawa pulang ke Indonesia. Padahal dia tak rela ...

Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
SURYA/DAVID YOHANES
Pujiastuti (38) bersama anaknya, Natasya (10) di musala Mapolsek Kalidawir, Tulungagung, Jumat (29/9/2017). 

(Nasib Tragis Para Anak Haram TKW, Malu Diolok-olok Warga, Sang Buah Hati Akhirnya Dibuang di sini)

Pihak Hariyani memang tidak punya anak, dan sudah menganggap Putri seperi anak sendiri. Sedangkan Puji sebagai ibu kandung merasa rindu karena sudah tujuh bulan berpisah. 

“Pihak keluarga Hariyani memperbolehkan Puji untuk bertemu anaknya di lain waktu. Dan ibunya juga berjanji tidak mengambil anaknya,” ucap Sanuri.

Sejak Rabu (27/9/2017) Puji bersama Natasya menginap di Mapolsek Kalidawir, karena ingin bertemu dengan Putri. 

(Pembunuhan di Purwodadi, Polisi Tangkap Pelaku, Motifnya Ternyata Sepele Banget)

Kisah Pahit

Pujiastuti sebenarnya punya suami dan dua anak yang berusia remaja di Tegal. Namun tahun 2005 ia menggugat cerai suaminya, karena lima tahun mengaggur. Namun suaminya menolak dan mengancam akan membunuhnya. 

Puji kemudian bekerja di Malaysia secara ilegal. Di Malaysia, Puji menikah siri dengan Muhammad Zulkifli Ricard (35), alias Ricardzul, seorang tukang masak asal Sabah dan tinggal di Malaka. Dari pernikahan ini lahir Natasya (10) dan Putri (1). 

Saat Putri berusia tiga bulan, tepatnya Bulan Januari 2017, ada operasi besar-besaran di Malaysia. Puji khawatir Putri akan dipenjara bersamanya. Karena itu Puji menyerahkan Putri ke Hariyani untuk diselamatkan. 

(Kotak Pandora Kuntul Pembawa Maut Akan Dibuka oleh Uji Labfor Polda Jatim)

Hariyani kemudian membawa Putri ke Keduataan Besar Indonesia, dan dibuatkan paspor.

Putri diakui sebagai anaknya. Tanggal 20 Februari, Hariyani membawa Putri  keluar dari Malaysia lewat Batam, dan lanjut ke Bandara Juanda.

Setelah memastikan anaknya selamat, Puji dan Natasya menyerahkan diri ke imigrasi Malaysia.

Tanggal 18 Juli Puji dideportasi lewat Tanjing Pinang, dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada 28 Juli. Puji kini tengah hamil akan ke-3 bersama Richardzul. 

Namun Puji dipastikan tidak bisa lagi masuk ke Malaysia dalam waktu lima tahun ke depan, karena paspornya sudah masuk daftar deportasi. Kini Puji ingin memulai hidup di Tegal, dibantu pihak keluarga yang mau menerimanya. 

(Terungkap, Dua Pendekar PSHT Korban Tewas Bentrok dengan Bonek adalah Kakak-Adik)

(Surya/David Yohanes)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved