TOP 5 Jawa Timur
Dari Khofifah Maju Pilgub Jatim Lewat Demokrat Hingga Warga Lamongan Ditangkap karena Gabung ISIS
Berikut lima berita terpopuler Jawa Timur di TribunJatim.com, pada Minggu (2/10/2017):
Penulis: Edwin Fajerial | Editor: Edwin Fajerial
4. Ada 13 Jemaah Haji Asal Debarkasi Surabaya yang Meninggal, Lihat di Sini Daftarnya!
Tercatat setidaknya ada 13 jemaah haji yang sakit dan masih di rawat di Rumah Sakit di Arab Saudi.
13 jemaah ini juga tak bisa pulang sebelum pulih dan dinyatalan kesehatannya layak untuk naik pesawat terbang.
"Jumlah angka ini sudah menurun dibandingkan sepekan lalu. Sepekan lalu angkanya sekitar 20 jemaah yang sakit," jelas Sugianto, Sekretaris I Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jatim, Minggu (1/10/3017).
Sugianto juga menjelakaskan, dari jemaah yang sempat sakit ini 13 diantaranya sudah meninggal dunia.
Hanya saja, beberapa diantaranya juga sudah sembuh dan dipulangkan ke tanah air.
"Yang meninggal dunia terbanyak dari jemaah haji Jawa Timur, untuk Wilayah Bali dan NTT( Nusa Tenggara Timur) hampir tak ada yang meninggal," lanjutnya.
Sugianto memaparkan, untuk 13 jemaah haji yang masih sakit dan belum bisa dipulangkan yakni :
1. Kusnan Mustam Umar kloter 1 Kab. Kediri (serangan jantung) - KKHI Mekkah
2. Sunarti pontjokarjo Mustofa kloter 4 Kab Kediri (Pneumonia) - RSAS King Abdullah
3. Moh. Muhtar Abdulloh kloter 4 Kab. Kediri (heat stroke) - RSAS King abdullah
4. Kalam Sakur Kasmin kloter 14 Bojonegoro (HT + DM)
5. Sutikno Salim Sondong kloter 17 Tuban (sesak + heast failure)
6. Karmi Warno Podo kloter 20 Lamongan (Fr. Femur + dementia)
7. Asmat suliha Amir kloter 31 Jember (psikosis akut)
8. Mohammad Daim Suseno kloter 37 Banyuwangi (sesak +heast failure)
9. Suatim Marsait Dolah kloter 41 Kabupaten Malang (headstroke)
10. Kasijadi Zaenal Fatah Abdul H kloter 47 kabupaten Pasuruan (cardiovascular)
11. Nurbuna munali bahet kloter 54 Lumajang (perforasi/gangguan usus)
12. Ponsari nur jamino kloter 55 Lumajang (dementia)
13. Asmunah Dul Ngali kloter 58 Sidoarjo (pneumonia).
5. Gabung ISIS dan Ajak Video Call, Dua Warga Lamongan Ditangkap di Istanbul Turki
Dua warga Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur kembali menggegerkan.
Warga yang sama-sama sudah berkeluarga ini bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) dan dikabarkan ditangkap ketika hendak beraksi di Instanbul.
"Benar keduanya itu warga Lingkungan Sidokumpul," kata Lurah Blimbing Toha Mansyur saat dikonfirmasi Surya, Minggu (01/10/2017).

Mansyur mengungkapkan, informasinya keduanya itu berangkat sekitar setahun lalu. Namun ia tidak tahu persis kapan berangkatnya. Karena kepergian mereka itu tidak sepengetahuan Kelurahan.
Dua warga Paciran yang ditangkap di Instanbul adalah, Erik Dwi Purwanto (33) warga Lingkungan Sidokumpul RT 02 RW 10 Kelurahan Blimbing Paciran dan Musta'in (43) warga RT 01 RW 10 Lingkungan Sidokumpul Blimbing Paciran.
Hanya saja terduga teroris, Mustain itu kini sudah pindah di Dusun Dengok RT 003 RW 008 Desa Kandangsemangkon Kecamatan Paciran.
"Saya memang sudah mendengar itu, kalau warga Blimbing tertangkap di Intanbul karena ikut ISIS," kata Mansyur.
Hanya, dirinya tidak tahu pasti bagaimana keduanya ditangkap. Pihak kelurahan juga tidak kedatangan Densus 88 atau pihak kepolisian terkait tertangkapnya dua warga Blimbing ini di Instanbul.
Dua terduga itu menurut Mansyur, semasa di Blimbing sebelum akhirnya berangkat bergabung dengan ISIS adalah jamaah kelompok tertentu yang kerap mengikuti pengajian di musalah wedok.
Mansyur memastikan, saat keduanya masih di Blimbing tidak pernah melakukan kegiatan yang aneh - aneh. Tapi sebatas pengajian oleh massa yang sealiran dengan Erik.
Sementara itu tertangkapnya Mustain, salah warga Kandangsemangkon dibenarkan Kepala Desa Kandangsemangkon, Agus Muyono.
Kepastian itu juga dapatkan keterangan dari istri terduga, Hermin yang ditemuinya.
"Betul, Mustain itu warga saya dan ketangkap di Istanbul," ucap Agus.
Saat berangkat pada 25 Juli 2017, pada istinya Mustain pamit hendak pergi melaut dengan segala perbekalan nelayan karena pekerjaannya sebagai nelayan.
Hampir dua bulan, Mustain tidak pernah pulang dan tidak ada kabar apapun. Kemudian pada 12 September Hermin mendapat telepon dengan kode area yang berbeda (bukan wilayah Indonesia, red).
Dalam komunikasi itu, Mustain yang bekerja serabutan ini cerita kalau ia sedang bekerja jauh.
Terduga mengatakan ia bekerja bersama Akbar, anaknya yang dijemput dari salah Ponpes di Bogor, tempat Akbar menuntut ilmu selama ini.
"Tidak hanya telepon, tapi video call," ungkap Agus.
Saat komunikasi lewat video call itu Hermin memang melihat anaknya sedang bersama suaminya.
Hermin membenarkan kalau suaminya bersama Erik ditangkap di Istanbul sesuai yang beredar di facebook.
Agus menjelaskan, kepergian warganya itu tanpa prosedur administrasi dari desa.
"Makanya saya juga heran kok bisa sampai ke sana. Apa naik kapal," ungkapnya.
Kini istri Mustain juga meninggalkan rumahnya untuk sementara ikut saudaranya.
Mustain meninggalkan anak kecil yang masih berusia lima bulan. Hermin juga tidak tahu dimana Akbar, anak pertamanya yang diajak Mustain itu.