Demo Sopir Angkutan Umum
Nekat Beroperasi, Angkutan Luar Kota ini Kena Sweeping Sopir Angkot, Lalu Inilah yang Terjadi
Seluruh sopir angkutan diwajibkan bergabung dalan aksi menolak maraknya angkutan transportasi online di Surabaya. Jika tidak, ini yang terjadi.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Aksi demo para sopir angkot se Surabaya kompak dilakukan di kantor Gubernur di Jalan Pahlawan, Selasa (3/10/2017).
Seluruh sopir angkutan diwajibkan untuk bergabung dalan aksi yang dilakukan untuk menolak maraknya angkutan transportasi online di Surabaya.
Jika ada yang nekat beroperasi, maka akan kena sweeping dan terkena amukan dari peserta aksi angkutan konvensional yang lain.
Hal itu seperti yang dialami oleh Pitono (52). Sopir angkutan umum dari Surabaya ke Malang ini hendak nekat mengantar penumpang yang akan pergi ke Malang dari Terminal Joyoboyo.
(Massa Sopir Angkot Sweeping Taksi dan Ojek Online, Penumpang Dipaksa Turun dan Helm Dibuang Paksa)
Namun belum berjarak jauh dari Terminal Joyoboyo ia dihadang oleh para sopir angkot peserta aksi yang hendak berangkat ke Jalan Pahlawan.
Pitono dipaksa untuk menurunkan penumpang dan dilarang beroperasi selama aksi berlangsung.
"Ate mangan dewe ta?" tukas salah seorang sopir peserta aksi.
Ia meminta Pitono untuk meminggirkan kendaraannya dan tidak mengangkut penumpang sebagai aksi solidaritas.
"Nggak usah ngangkut hari ini. Minggir minggir," imbuh sopir yang lain meminta kendaraan elf milik Pitono berhenti.
(Massa Sopir Angkot Geruduk Kantor Gubernur Jatim, Pakde Karwo Dituntut Temui Mereka)
Tak ingin ribut, Pitono akhirnya menurut dan menurunkan satu orang penumpang di kendaraannya.
Ia lalu memarkir kendaraannya di samping Kebun Binatang Surabaya.
Pada Surya, Pitono mengaku hari ini sudah tidak berniat menarik penumpang. Ia ingin mengembalikan kendaraannya di kawasan Sidoarjo.
"Tapi sekalian jalan, ada yang mau ikut ya diangkut saja. Tapi kok kena sweeping," kata Pitono.