Tim Riset UB Buat Kursi Roda Cerdas nan Canggih untuk Pasien dan Penyandang Difabel
Kursi roda butuh gerakan tangan untuk menggerakkan roda atau mamakai alat penggerak joystick. Tapi sekarang hal itu sepertinya tak perlu lagi.
(Dikendalikan Dari Lapas Madiun, Tiap Hari Pria ini dengan Mudah Edarkan 547 Butir Narkoba)
Dengan biaya penelitian yang begitu besar, harga satu Smart Wheelchair dibanderol berkisar Rp 20 juta.
"Jika nanti diproduksi massal oleh industri, biaya produksi memang harus dipangkas. Mungkin tidak menggunakan kursi mobil balap atau menggunakan komputer yang spesifikasinya lebih rendah," terangnya.
Sebelum diproduksi massal, Smart Wheel Chair juga masih harus melakukan beberpa perbaikan.
Terutama dari sisi akurasi kamera yang masih lemah karena pengaruh cahaya. Serta pihaknya belum mencoba pergerakan motor di tanjakan dan turunan.
(Serunya Perayaan Ultah Komunitas Agya Ayla Club Indonesia, Tak Sebatas Kongkow-kongkow saja)
Ketua tim riset, Dr Eng Fitri Utamaningrum ST MT mengatakan tingkat keberhasilan beberapa fitur sudah 90 persen.
"Yang masih harus terus diperbaiki adalah fitur head movement yang sensor pendeteksi gerakan kepalanya masih lemah," katanya.
Setelah semua fitur berjalan sempurna, Smart Wheelchair juga segera diujikan pada para pengguna kursi roda.
"Smart Wheelchair bisa menjadi pilihan untuk pengguna kursi roda karena fiturnya yang sangat memudahkan. Jika sudah diproduksi, kami pastikan harganya setidaknya setara dengan kuris roda listrik," tutupnya. (Surya/Neneng Uswatun Hasanah)