Bentrok Suporter Vs Pendekar PSHT
Bekas Sesuatu Pada Benda Ini Bikin Polisi Punya Alasan Kuat Tangkap 2 Pelaku Bentrokan Bonek Vs PSHT
Pelaku bentrokan Bonek Vs PSHT telah tertangkap. Bekas sesuatu yang menempel pada benda ini, jadi bukti tak terbantahkan.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Beberapa waktu lalu, masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya, dikejutkan oleh adanya sebuah peristiwa.
Peristiwa itu adalah bentrokan antar oknum dua kelompok.
Yaitu oknum kelompok suporter Persebaya, Bonek melawan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Bentrokan kemudian mengakibatkan tewasnya dua orang yang merupakan pendekar PSHT.
Baca: Mantan Pelatih Mitra Kukar Diamankan Petugas Imigrasi Saat Berlibur di Pacitan
Baca: Lurah Wonokusumo Surabaya Tanggapi Positif Kegiatan Koarmatim Pada Warga di HUT TNI ke-72
Bentrokan itu kemudian kembali terjadi di Jember, Rabu (4/10/2017).
Bentrokan kedua itu terjadi saat Persebaya bertandang ke Jember melawan Persigo Semeru FC.
Polisi kemudian menangani kasus itu.
Hasilnya, para pelaku pun tertangkap.
Baca: Pakai Sepeda Onthel, Pria Ini Keliling Indonesia dan Mampir Kota Batu, Lalau . . .
Baca: Jagung Modern Lamongan Lagi Laris Manis, Dewan Minta Jalan-jalan Dibeginiin
Usai menangkap para pelaku, polisi juga menguak modus kasus pengeroyokan yang dilakukan oknum Bonek kepada dua anggota pencak silat PSHT Surabaya.
Polrestabes Surabaya berhasil menangkap dua tersangka kasus pengeroyokan tersebut.
Dua orang pria itu bernama Mohammad Tiyok (19), warga Balongsari, Surabaya, dan Mohammad Jafar (24), warga Jalan Pogot Baru, Surabaya.
Dari hasil saintifik penyidikan, kedua tersangka terbukti telah memukul korban menggunakan bambu.
Baca: Lawan Bali United, Pemain Arema FC Adam Alis Komentar Seperti ini
Baca: Jaringan Spesialis Pencuri Motor Kota Malang Dibekuk Polisi
"Mereka memukul korban secara berulang-ulang. Di foto barang bukti tersebut, juga terlihat yang bersangkutan mengayunkan bambu," ujar Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol M Iqbal saat rilis kasus, Kamis (5/10/2017).
Perwira berpangkat tiga melati di pundaknya tersebut juga mengatakan, modus pelaku-pelaku oknum Bonek ini ikut-ikutan.
"Psikologis massa, ikut-ikutan. Ada kejadian itu jadi ikut-ikutan. Dia itu di situ lagi cangkruk. Melihat ada kejadian keributan, mereka ikut," jelas Iqbal.
Baca: Mantan Pelatih Mitra Kukar Diamankan Petugas Imigrasi Saat Berlibur di Pacitan
Baca: Lurah Wonokusumo Surabaya Tanggapi Positif Kegiatan Koarmatim Pada Warga di HUT TNI ke-72
Bukti Tak Terbantahkan
Tersangka pengeroyokan oknum Bonek kepada anggota PSHT Surabaya berhasil ditangkap.
Polisi juga membeberkan barang bukti penguat penyidikan.
Disampaikan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol M Iqbal, saat rilis kasus di halaman Polrestabes Surabaya, polisi telah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus pengeroyokan tersebut.
Di bawah pimpinan Reserse Kriminal, tim telah mengumpulkan barang bukti terkait kasus tersebut.
Baca: Lawan Bali United, Pemain Arema FC Adam Alis Komentar Seperti ini
Baca: Jaringan Spesialis Pencuri Motor Kota Malang Dibekuk Polisi
Barang bukti tersebut adalah delapan bambu, enam kayu balok, dua pecahan bambu, empat paping, tiga buah batu, dan dua batu cor.
Di alat-alat tersebut juga masih terdapat bekas darah.
"Domain proses hukum dilakukan kepolisian. Ada alat bukti yang kami kumpulkan sesuai barang bukti baju, darah yang identik dengan darah korban. Sudah kami periksa semua dan identik dengan pelaku. Tidak terbantahkan," ujar Kombes Pol M Iqbal sembari menunjukan barang bukti baju, foto, dan bambu.
Barang bukti tersebut juga dicocokan dengan kesaksian para saksi.
Baca: Kasus Dobel Letter C di Kelurahan Medokan Ayu Surabaya, Warga: Itu Sering Terjadi di Sini
Baca: Kasus Dobel Letter C di Kelurahan Medokan Ayu Surabaya, Warga: Itu Sering Terjadi di Sini
Diwawancarai terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP, Leonard M Sinambela mengatakan, ada lima saksi yang telah diperiksa.
"Sesuai dengan pengakuan mereka ketika di TKP, yang melakukan banyak. Kita belum pastikan jumlah tersangka. Khusus yang dua ini sesuai dengan pakaian dan foto-foto itu," ujar Leonard.