Awas, Hanya 5 Detik Saja, Master Curanmor ini Bisa Gondol Motor Canggih dengan Kunci Magnet
Pengaman tambahan magnet penutup lubang kunci utama di motor dengan teknologi Secure Key Shutter makin mudah dibobol.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Pengamanan tambahan berupa magnet penutup lubang kunci utama pada sepeda motor dengan teknologi Secure Key Shutter (SKS) atau Magnetic Key Sutter (MKS) kini mudah dibobol.
Pelaku pencurian sepeda motor hanya butuh 5 detik untuk merusak MKS dan menjebol kunci utama. Komplotan ini merupakan spesialis alias master curanmor.
Itu terbukti dalam aksi pencurian di halaman parkir Sakera Barber Shop, Jalan KH Moh Cholil, Bangkalan, Minggu (8/10/2017) malam.
Wajah dua pelaku, pakaian, dan motor mereka terekam dengan jelas oleh CCTV. Keduanya nampak masih berusia remaja.
(Unggah Meme Jokowi dan Kapolri Tito di Intstagram, Pemuda Asal Pasuruan Dibui)
Dalam rekaman CCTV yang diputar saat olah tempat kejadian perkara (TKP), kedua pelaku datang berboncengan menggunakan Honda Beat warna biru. Mereka memasuki area parkir pangkas rambut itu pada pukul 19.24.23 WIB.
Sebelum beraksi, keduanya sempat mengobrol singkat. Si pengemudi yang menggunakan jaket biru dan celana jin sedengkul lantas meninggalkan rekannya.
Sepuluh detik kemudian atau 19.24.33, si eksekutor seorang diri menuju sasaran yang berjarak sekitar 4 meter di sisi kanannya. Ia sempat duduk menghadap selatan di atas jok motor sasaran untuk memantau situasi.
Barulah pada detik ke-38, ia beraksi. Pertama ia merusak sistem MKS sebelum menjebol kunci utama. Dua langkah pembobolan itu hanya butuh waktu 5 detik.
(Pria ini Jadikan Anaknya yang Masih SD Budak Seks, Lebih 36 Kali Digauli Lewat Ancaman Mengerikan)
Total waktu yang dibutuhkan pelaku untuk membawa kabur Honda Beat berwarna putih milik karyawan Sakera Barbershop itu tidak lebih dari 30 detik.
"Pertama itu dia menggunakan kunci perusak magnet. Setelah itu baru menggunakan kunci T," ungkap Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Anton Widodo saat melihat hasil rekaman CCTV.
Anton menjelaskan, kendati telah mengetahui dengan jelas wajah kedua pekaku, namun pihaknya membutuhkan waktu untuk mendalami siapa kedua pelaku tersebut.
"CCTV ini merupakan petunjuk bahwa pelakunya adalah orang yang terekam kamera. Wajah, motor, dan nopol semuanya jelas," jelasnya.
(Belum Berizin, Mojosemi Forest Park Sarangan Sudah Beroperasi, PT Perhutani Dilaporkan Jokowi)
Saat ini, Satreskrim Polres Bangkalan tengah berkoordinasi dengan pihak Samsat Surabaya untuk mengecek nopol motor pelaku. Itu dikarenakan, area nopol motor yang digunakan yakni Surabaya.
"Apakah nopol itu asli atau bukan. Kami masih mendalami. Namun info awal, motor (pelaku) telah dijual oleh pihak pertama," tegasnya.
Pemilik Barber Shop Slamet Haridi (36), warga Jalan KH Moh Cholil mengatakan, dirinya selalu berada di tempat namun saat kejadian, ia tengah membesuk salah seorang keluarganya di rumah sakit.
"Ada petugas parkir namun malam itu tidak masuk. Setelah kejadian ini, saya putuskan tidak pakai jasa parkir. Roda sepeda motor pelanggan akan kami rantai," katanya.
(Mengejutkan, Begini Pengakuan Dua Provokator Bentrok Berdarah Bonek dan Pendekar PSHT)
(Pria ini Masuk Kamar Bu RT dan Terpergok Lagi Pegang Barangnya, Ketangkap Basah Warga Lalu . . .)
Selain memperbaiki sistem parkir, ia juga akan merenovasi ruangan menjadi lebih terbuka. Hal itu untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali.
"Bangunan ini masih sewa. Saya masih komunikasi dengan pemiliknya. Jika diperpanjang, saya akan merenovasi dan menata ulang letak kursi," pungkasnya.
Bangunan Sakera Barber Shop itu terletak di pinggir jalan protokol. Dari dalam gedung, situasi di luar atau area parkiri hanya terlihat melalui pintu kaca. Sementara sisi kiri-kanan terhalang dinding.
Adapun motor korban tak terlihat dari dalam karena diparkir di sisi kanan dan tak terlihat karena terhalang tembok. (Surya/Ahmad Faisol)