Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Monyet -Monyet ini Mahir Memancing Kepiting di Taman Pendidikan Mangrove Bangkalan

Mereka datang secara bergerombol dari pesisir mangrove desa sebelah, Desa Lembung Pesisir, Kecamatan Sepulu.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Yoni Iskandar
Surya/Ahmad Faisol
Kera berekor panjang pemancing kepiting melengkapi ekosistem satwa liar di Taman Pendidikan Mangrove Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, Bangkalan 

"Memakan daun muda dan buah mangrove, ikan, kerang, dan kepiting. Monyet-monyet  itu menggunakan ekornya untuk memancing keluar kepiting," jelasnya.

Kehadiran para pengunjung di TMP juga semakin membuat kera-kera semakin kerasan. Pasokan makanan alternatif menjadi semakin melimpah. Itu diperoleh dari makanan sisa pengunjung yang dikumpulkan di tempat penampungan sampah sementara.

Menurutnya, keberadaan kera-kera merupakan fenomena alamiah yang bisa memperkuat sistem rantai makanan di kawasan konservasi mangrove tersebut.

"Kera ini sangat adaptif dan termasuk hewan liar yang mampu mengikuti perkembangan peradaban manusia," terang pria dengan satu anak itu.

Ia menegaskan, saat ini yang perlu dijaga adalah keberlangsungan hidup predator anak kera yakni burung Elang Ular Bido. Elang dengan bahasa latin Spilornis Cheela itu berada di urutan teratas dalam rantai makanan di kawasan mangrove tersebut.

"Elang itu satu-satunya predator kera yang mampu memperlambat populasi kera. Sehingga, ekosistem di mangrove tetap seimbang," tegasnya.


Pantauan Agus, perilaku kera maupun interaksi antara kera dengan pengunjung sejauh ini masih dalam batas alamiah. Itu terlihat dari reaksi kera ketika melihat pengunjung.

"Kera takut dan memilih kabur. Itu adalah respon alami satwa liar. Jadi, pengunjung tidak perlu membiasakan beri makanan kera. Biar tidak terbiasa dan akhirnya merampas makanan pengunjung," pungkasnya.

Lokasi TMP setiap hari dibuka untuk umum mulai 07.00 hingga 17.00. Pengunjung mendirikan tenda di camp area hingga memantau perilaku burung migran dari tower.

Sejak 2015, tercatat sebanyak 13 kampus di Pulau Jawa melakukan penelitian sejak tahun 2015. Mahasiswa menjadikan TMP sebagai objek penelitian untuk keperluan bahan skripsi. (Surya/Ahmad Faisol)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved