Pilgub Jatim 2018
Jika Ingin Menang Pilgub Jatim 2018, Saifullah Yusuf dan Khofifah Harus Kalahkan Mitos Ini
Beberapa mitos menyebar terkait pencalonan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa pada Pilgub Jatim 2018.
Penulis: Adeng Septi Irawan | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Adeng Septi Irawan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Beberapa mitos menyebar terkait pencalonan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa pada Pilgub Jatim 2018.
Bukan tanpa dasar, mitos tersebut berkembang di berbagai wilayah melalui proses pengamatan yang panjang.
"Jika ingin memenangi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur Tahun 2018, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa harus mampu mengalahkan mitos. Agar bisa memecahkan mitos tersebut, salah satu kuncinya adalah mampu mengusasi pemilih dari generasi millennial," kata CEO iPOL Indonesia, Petrus Hariyanto saat dikonfirmasi Tribunjatim.com, Kamis (2/11/2017).
(Pesta Lima Gol Tanpa Balas ke Gawang Timor Leste, Timnas U-19 Kokoh di Puncak Klasemen Grup F)
Berdasarkan potret lembaga konsultan politik terkemuka iPOL Indonesia, tantangan terbesar bagi Gus Ipul adalah mematahkan mitos banyaknya kekalahan yang dialami Wakil Gubernur saat maju menjadi Calon Gubernur dalam perhelatan Pilkada Serentak yang berlangsung di seluruh Indonesia.
Ia menyebutkan contohnya seperti Wagub Mu’alimin yang maju sebagai Cagub di Pilgub Aceh dan mengalami kekalahan.
https://t.co/zIqda49d3s Gelar Jumpa Pers, Netter Heboh Lihat Ada yang Nyembul di Antara Paha Manajemen #Alexishotel Ini #timnasday #jatim
— Tribun Jatim (@tribunjatim) November 2, 2017
Kemudian Rano Karno di Pilgub Banten, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI Jakarta, maupun Rustam Efendi di Pilgub Bangka Belitung yang sama-sama mengalami kekalahan.
"Berhasilkah Gus Ipul melawan mitos Wagub sulit menang kalau maju menjadi Cagub, tentunya mitos tersebut membuat Pilgub semakin menarik," ujarnya
Di sisi lain, mitos buruk juga berlaku bagi rivalnya yakni Khofifah Indar Parawansa.
(Ditangkap Polisi, Pengunggah Meme Setya Novanto Sempat Curhat Lewat Postingan Ini di Instagram)
Diketahui Ketua Muslimat NU tersebut pernah kalah dua kali secara beruntun dalam Pilgub Jatim tahun 2008 dan tahun 2013 lalu.
"Pilgub 2018, Khofifah harus jeli memilih wakil yang kuat untuk mencapai target suara supaya tidak salah pilih Wakil Gubernur," kata pria berkacamata tersebut.

Artinya jika tidak ingin kalah untuk ketiga kalinya, Khofifah harus menggandeng sosok yang kuat dan mampu mendulang suara.
Untuk dapat menghapus mitos tersebut, iPOL Indonesia menyarankan supaya kedua cagub dari kader terbaik Nahdlatul Ulama (NU) itu memperhatikan pemilih dari generasi millennial (Y & Z).
(4 Dokter Gadungan ini Raup Puluhan Juta Rupiah dari Hasil Nipu, No 3 Ngaku Jadi Pendamping Jokowi)
Apalagi menurut data statistik, bonus demografi Jatim adalah 43,97 persen dari total penduduk yang mencapai 38,85 juta jiwa
"Jadi ada sekitar 17,1 juta jiwa penduduk yang berusia produktif yang masuk kategori pemilih rasional," tandasnya.
Dari jumlah tersebut, generasi milenial atau penduduk yang lahir antara tahun 1981-1994 (usia 17-35 tahun) mencapai 37,68 persen jumlah penduduk atau setara dengan 14 juta jiwa.
"Siapapun calon yang mampu menguasai separuh pemilih dari generasi millennial, maka potensi menangnya cukup besar," paparnya.
(Belum Genap Sebulan Umumkan Pacaran dengan Luhan ex-EXO, Guan Xiao Tong Diterpa Isu Hamil)
Karakteristik generasi millennial yang perlu diketahui oleh pasangan calon maupun tim pemenangan adalah mereka lebih percaya User Generated Content (UGC).
Artinya konten yang dipublish oleh tim sukses atau relawan di media massa tidak serta merta mempengaruhi keputusan memilih.