Ingin Cepat Go Internasional, Mahasiswa Teknik se-Indonesia Serbu Kontes Mobil Hemat Energi
Lebih dari 40 perguruan tinggi ternama ambil bagian dalam Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) agar bisa cepat go internasional dan ...
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) kembali berlangsung di KenPark, Surabaya.
Sebagai tuan rumah, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya menjamu 80 tim dari 43 universitas se Indonesia.
Kompetisi Mobil Hemat Energi atau KMHE menjadi even nasional, yang paling ditunggu para mahasiswa teknik se Indonesia.
Tak lain karena KMHE merupakan satu-satunya even nasional dan dikoordinasi Kemenristek Dikti, sebagai ajang mobil hemat energi sejak 2012 silam. Sebelumnya, tahun 2012 sampai 2014 bernama Indonesia Energy Marathon Challange.
Usut Tuntas Tewasnya Mahasiswa UTM Peserta Diklat Menwa, Polisi Bidik Panitia dan . . .
Gagah Putra Deviano, mahasiswa Jurusan Teknik Industri Semester 5, Universitas Islam Sultan Agung Semarang (UNISULA) membenarkan hal itu.
Menurutnya mengikuti ajang nasional ini merupakan mimpi timnya sejak setahun silam.
Mereka pun berharap bisa terus mengikuti ajang nasional hingga berkesempatan adu di laga Shell Eco Marathon, ajang mobil hemat energi tingkat Internasional.
"Untuk ikut kompetisi ini ada tesnya. Tahun lalu kami gagal masuk seleksi karena proposal kurang sempurna. Nah tahun ini kita coba lagi, alhamdulillah masuk. Dan yang membuat kami senang adalah, mobil RCheetah milik kami bisa lolos dari segi berat dan dimensi seperti syarat yang diberikan panitia," tuturnya, senang, Rabu (8/11/2017).
Sikat Motor Mahasiswi di Kampus Unesa, Maling Bertato ini Sekarat Dihajar Mahasiswa
Gagah melanjutkan dirinya dan 19 anggota tim lain merasa senang bisa berpartisipasi dalam ajang nasional ini.
Kesempatan ini merupakan kali pertama mereka bisa berjumpa dengan para mahasiswa teknik dengan karya mobil hemat energi yang luar biasa.
"Sudah sangat bersyukur meski baru, kami jadi banyak belajar dan bisa silaturahmi dengan mahasiswa teknik lain. Kami bermimpi suatu saat nanti bisa adu di tingkat internasional," katanya penuh harap.
Pada Jam Sekolah, Gerombolan Siswa SMP di Bangkalan Malah Asyik Main PS Sambil Beginian
Makin Diminati
Fahmi Mubarok, S.T.,am.S.c PhD Dosen Teknik Mesin ITS, sekaligus panitia KHME 2017 menuturkan Unisula, merupakan satu di antara lima universitas yang baru pertama kali mengikuti kompetisi mobil hemat energi.
Beberapa di antara juga ada universitas dari Aceh dan Sulawesi.
"Dari tahun ke tahun tren peserta memang meningkat. Tahun lalu yang ikut hanya 38 universitas yaitu sebanyak 60 tim. Tahun ini ada 43 universitas dengan 80 tim," jelasnya.
Agar Selalu Menarik dan Fresh Saat Menghibur, Mbok Pur ini Lakukan Hal Tak Terduga Hingga
Tren kenaikan ini lanjut Fahmi adalah bukti antusiasme mahasiswa. Jika antusias kompetisi ini semakin bagus di tataran lokal dan nasional, maka antusias di level internasional juga akan naik.
"Kalau tim nasional banyak yang ikut kompetisi internasional, kesempatan menang Indonesia juga semakin banyak. Itu menandakan bahwa Indonesia juga tidak kalah dengan negara lainnya. Untuk itu kompetisi Shell Eco Marathon jadi platform pada KMHE 2017," tambahnya.
Agar semirip mungkin seperti ajang internasional, Fahmi menegaskan jika seluruh petugas inspeksi adalah mereka yang sudah berpengalaman mengikuti kompetisi Internasional. Sekaligus yang pernah terlibat pada KMHE tahun lalu.
KMHE 2017 berlangsung untuk dua kategori, di antaranya prototipe dan urban. Kategori prototipe dinilai dari jarak yang mampu ditempuh mobil dengan bahan bakar 1 liter.
Sementara kategori Urban dilihat dari penggunaan bahan bakar atau konsumsi listrik yang dikonsumsi mobil per kiloNya. (Surya/Pipit Maulidiya)