Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Anthony Fokker, Tokoh Kelahiran Blitar yang Pesawat Buatannya Diandalkan Jerman Saat Perang Dunia I

Tak ada yang mengira jika Anthony Fokker yang lahir di Blitar, Indonesia, akan menjadi tokoh pembuat pesawat tempur, Fokker D VII.

Editor: Alga W
Kolase Pusaka Jawatimuran dan Wikipedia
Anthony Fokker 

Fokker termasuk teknisi yang paling dominan dalam pengembangan synchronization device itu dan bisa merampungkan karyanya dalam waktu 48 jam.

Memasuki 1916 pertempuran udara di atas Eropa makin mematikan berkat hadirnya pesawat biplane tipe baru Fokker D II dan D III, yang memiliki kemampuan lebih cepat (150 kilometer per jam) dan bersenjata senapan mesin tunggal IMG 08 kaliber 7,92 mm.

Tapi keunggulan Fokker D II dan DIII ternyata tersaingi oleh pesaingnya, pesawat tempur biplane Albatros DI dan DII yang menggunakan mesin lebih kuat, Mercedes.

Dipertemukan Perang, Begini Perjalanan Cinta Bung Tomo dan Sulistina, Terkuak Surat Cinta Romantis

Karena kalah performa, Fokker D II dan DIII oleh militer Jerman kemudian ditawarkan kepada Belanda yang selama PD I menyatakan diri sebagai negara netral.

Akibat penurunan kemampuan mesin Fokker itu, bahkan setelah mesin Mercedes dipasang menjadikan tahun 1916 merupakan masa suram bagi Fokker.

Lembaga pengawas penerbangan militer Jerman, Inspektion der Fliegertruppen (Idflieg) bahkan memerintahkan agar Fokker bekerja sama dengan industri penerbangan lainnya untuk meningkatkan mutu.

Apalagi pada tahun yang sama kepala perancang Fokker, Martin Kreuzer tewas akibat kecelakaan pesawat.

Peran Martin kemudian digantikan oleh Franz Moser yang kelak sukses merancang pesawat Fokker, Dr 1 triplane, D VII biplane, dan D VIII monoplane.

Sebut Make Up Kahiyang Saat Akad Nikah Seperti Hantu, Begini Sekarang Nasib Pasangan Suami Istri Ini

Di bawah kepemimpinan Martin, Fokker Werke GmbH mengalami kemajuan yang signifikan ketika Menteri Penerbangan Jerman (Air Ministry) turun tangan dan memerintahkan merger antara Fokker serta industri penerbangan Hugo Junker.

Tujuan merger itu adalah untuk memenuhi kebutuhan pesawat tempur bagi Imperial German Army Air Service (Luftstreitkraffe).

Pesawat yang kemudian berhasil dirancang dan diproduksi adalah triplane Dr I (Dreidecker I) yang kemudian diproduksi secara massal pada musim panas 1917.

Ditanya Lokasi Bulan Madu Nanti, Celetukan Bobby Nasution Ini Langsung Dibalas Kahiyang Enak Aja!

Ketika diturunkan di medan tempur Eropa Barat, Dr I ternyata mengalami masalah teknis dan harus dibayar dengan gugurnya sejumlah pilot Jerman.

Militer Jerman pun segera memerintahkan grounded Dr I dan sekaligus melaksanakan perbaikan (modifikasi).

Untuk kemampuan menanjak dan bermanuver, Dr I tidak mengalami masalah.

Tapi untuk kecepatan dan aerodinamika sayap Dr I perlu dilakukan perbaikan.

Modifikasi yang dilakukan terhadap Dr I adalah pemasangan sayap model biplane, V-11 dan penggantian mesin baru menggunakan Mercedes DIII.

Berkat modifikasi itu, Fokker Dr I pun menjadi pesawat tempur unggulan dan berhasil mencetak pilot ace tersohor Red Baron Manfred von Richthofen.

Dari Tetiba Pipis Sampai Ditabok Menteri, Ini 6 Kejadian Unik dan Lucu di Pernikahan Kahiyang-Bobby!

Berita di atas sebelumnya telah dipublikasikan di Intisari.grid.id dengan judul Anthony Fokker, Pembuat Pesawat Andalan Jerman pada Perang Dunia I yang Lahir di Blitar.

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved