Ortunya Dikira Anggota ISIS, Dua Anak Cantik ini Berhenti Sekolah dan Hal Tak Terduga Inipun Terjadi
Kakak beradik terampas haknya memperoleh pendidikan, karena sesuatu yang bukan kehendaknya, apalagi ortunya dikaitkan dengan organisasi teroris.
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
Sebab saat masuk sekolah tidak mensyaratkan itu. Iswanto yakin, Dewi dan Putri tidak sekolah karena ada faktor lain.
Mau ke Kediri dan Wilayah Sekitar, Waspadai 3 Jalur Tengkorak ini, Kecelakaan Maut Tak Kunjung Reda
Menurutnya, jika kedua anak itu sudah punya Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) seharusnya tidak ada kendala untuk sekolah.
Bahkan seandainya ada anak pindahan dari wilayah manapun di Indonesia, tidak dibutuhkan persyaratan soal dokumen kependudukan.
“Yang aneh bagi kami, kenapa tidak bisa sekolah? Seharusnya mereka bisa sekolah dimana saja,” pungkas Iswanto.
Dewi dan Putri adalah anak dari pasangan Heru Budi Setiawan (41) dan Lesiyanti (29), dan tinggal di Dusun Mongkrong, Desa Winong, Kecamatan Kalidawir.
Keduanya datang dari Lampung empat tahun lalu. Orang tua Budi berasal dari Dusun Baran, Desa Banyuurip, Kecamatan Kalidawir.
Dicap Hiperseksual, Gadis ini Selalu Berhubungan Intim Setiap Saat, Astaga Ternyata Dia Sedang . . .
Mereka datang tanpa punya dokumen kependudukan. Warga dan perangkat desa setempat bahkan sempat curiga, Budi bagian dari jaringan kelompok ISIS atau Islamic State Of Iraq & Sham.
Menurut pengakuan Budi, karena tidak punya dokumen kependudukan, Putri dan Dewi hanya berstatus siswa titipan.
Keduanya tidak diakui sebagai siswa resmi. Akibatnya saat akhir tahun ajaran, keduanya tidak naik kelas.
Karena merasa tidak mungkin bisa naik kelas, Dewi dan Putri berhenti bersekolah saat di kelas 5 SD dan kelas 3 SD. (Surya/David Yohanes)