Kebakaran di Jatim
Aneh, Pabrik Shuttlecock Bulutangkis Terbakar, Satpam Malah Larang Warga dan Minta Video Dihapus
Tindakan berlebihan dilakukan oleh perusahaan produsen shuttlecock di Malang. Lagi kesusahan gudangnya terbakar, malah ribet aturan.
Penulis: Benni Indo | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Tim Labfor Polda Jatim mendatangi lokasi kebakaran CV Unggul Aumireta di Jalan Imam Bonjol, No 147, Kelurahan Ardimulyo, Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (14/11/2017) sekitar pukul 13.45 WIB.
Kapolsek Singosari Kompol Wachid Arifiani menjelaskan kedatangan tim Labfor Polda Jatim yang didampingi anggota Polsek Singosari untuk menyelidiki secara pasti penyebab kebakaran gudang Pabrik Shuttlecock Bulutangkis tersebut.
Arifiani juga mengatakan kalau polisi telah memeriksa sejumlah saksi.
"Kami hanya mendampingi tim Labfor Polda Jatim. Selain itu, kami telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pemiliknya Bu Nine," paparnya, Selasa (14/11/2017).
Gudang Shuttlecock Bulutangkis di Singosari Ludes Terbakar, Kerugian Tembus Miliaran
Para saksi dimintai keterangan terkait musabab kebakaran.
Arifiani menjelaskan, sejauh ini petugas masih belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran.
Namun dugaan sementara adalah konsleting listrik.
"Yang pasti tidak ada korban jiwa," sambungnya.
Sementara itu, pihak pabrik melarang jurnalis Surya untuk melakukan konfirmasi.
Kisah Dul si Penjaga Gunung Kelud, Selamatkan Pendaki Tersesat Hanya Bermodal Sandal Jepit
Fera Oktavia, Satpam setempat menerangkan kalau pimpinan perusahaan melarang jurnalis untuk mewartakan kejadian kebakaran.
"Pimpinan mengatakan wartawan dilarang meliput," ujar Fera, Selasa (14/11/2017).
Wartawan juga tidak boleh mengambil gambar di dalam. Media hanya boleh mengambil gambar dari luar pagar. Saat ditanya alasannya, Fera mengatakan tidak tahu.
Ia mengaku hanya menjalankan perintah saja.
Wisata Pantai Selatan Sangat Indah dan Mempesona, Sayang Jalannya Becek dan Bikin Ketakutan
Ia pun tidak memberikan keterangan lebih jauh terkait kondisi terkini di kawasan yang terbakar.
Seorang ibu paruh baya yang tidak ingin disebutkan namanya menceritakan kalau ia melihat api menjilat-jilat di lokasi kebakaran.
Namun saat itu warga dilarang masuk oleh petugas keamanan. Warga pun tidak bisa membantu memadamkan kebakaran.
"Begitu ada orang masuk, langsung ditutup pagarnya," ungkapnya.
BREAKING NEWS - Longsor Terjang Kota Malang, Dua Mahasiswa Universitas Brawijaya Jadi Korban
Narasumber Surya ini juga menjelaskan, bahwa sejumlah karyawan yang sempat mengabadikan kebakaran gudang pabrik juga disuruh menghapus video yang mereka rekam.
Ibu yang kerabatnya juga bekerja di perusahaan itu membeberkan, perintah menghapus itu berasal dari petugas kemanan perusahaan.
Tiari, warga lainnya yang rumahnya dekat dengan lokasi mengatakan saat peristiwa terjadi ia tengah tertidur.
Dirinya kemudian terbangun karena mendengar suara sirine mobil pemadam kebakaran.
"Iya betul terbakar, tapi saya tidak tahu jelas," katanya.
Operasi Zebra Hari ini Berakhir, Pengendara Mokong Meningkat Tajam, Pelajar Tak Terkalahkan
Rumah Tiari berdempetan dengan CV Unggul Aumireta. Ia mengaku beruntung karena api tidak sampai merambat ke rumahnya.
"Tempat saya aman," tegasnya singkat. (Surya/Benni Indo)