Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bom Meledak 2 Kali di Kenjeran Park Surabaya dalam Simulasi Pengamanan Jelang Pilkada Jatim 2018

Pada saat momen kerusuhan, seorang tim sukses dari pasangan calon menjadi korban penyanderaan kelompok teroris.

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Alga W
TRIBUNJATIM.COM/PRADHITYA FAUZI
Adegan penyelamatan dandera dari demonstran oleh Sat Brimob Polda Jatim saat peragaan Sispamkota menjelang Pilkada Jatim 2018 di Kenjeran Park, Surabaya, Kamis (23/11/2017). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Demi mengantisipasi kericuhan menjelang Pilkada Jatim 2018, Polda Jatim melakukan simulasi pengamanan.

Dalam simulasi, pelaksanaan Pilkada serentak di Jawa Timur diceritakan berlangsung ricuh.

Kondisi chaos (ricuh) diprediksi akan terjadi di wilayah Kota Surabaya.

Dalam simulasi itu, ada aksi penyanderaan tim sukses oleh kelompok radikal.

Netizen Ini Curhat Perlakuan Diskriminatif Dokter Tentara di Malang ke Ayahnya Gegara Masalah Sepele

7 Selebritis yang Pernah Menderita Bipolar, Gangguan Mental yang Sebabkan Perubahan Mood Esktrem

Sejumlah pengamanan dilakukan Polda Jatim dengan cara menerjunkan anggota Sabhara dan Brimob.

Diawali dari kekacauan ketika pengiriman logistik Pilkada yang berusaha disabotase sekelompok preman, selanjutnya dilakukan aksi demo dan kerusuhan saat kampanye satu calon gubernur.

Puncaknya, kericuhan terjadi ketika tengah dilakukan pemungutan suara di TPS (tempat pemungutan suara).

Bahkan, ketika KPU menetapkan pemenang dari pasangan calon, diwarnai dengan unjuk rasa di kantor KPU.

Lalu, aksi yang berujung tindak kriminal itu pada akhirnya berhasil diredam pasukan Sabhara dan Brimob Polda Jatim.

Saat Remaja Dikabarkan Kumpul Kebo dan Gonta-ganti Pacar, Begini Kabar Artis Ini Usai Berhijab

Pada saat momen kerusuhan, seorang tim sukses dari pasangan calon menjadi korban penyanderaan kelompok teroris yang memang dengan sengaja mengacaukan jalannya Pilkada Jatim.

Tim dari Brimob pun diterjunkan untuk membebaskan sandera dari tangan teroris.

Tetapi, pada saat aksi pembebasan, terlihat dan terdengar suara ledakan bom terjadi, mengguncang seluruh atmosfer Kenjeran Park, Surabaya, pada Kamis (23/11/2017).

Kepulan asap putih tebal terlihat membumbung tinggi di atas lokasi penyanderaan.

Lalu, Tim Gegana Polda Jatim juga ikut serta untuk menyisir lokasi menggunakan mobil robot untuk mencari bom dan sisa-sisa serpihan bom di lokaso penyanderaan.

Ledakan kedua pun terdengar, hal itu dilakukan oleh robot mobil tadi dan akhirnya kelompok teroris pun dapat dilumpuhkan.

10 Tempat Wisata di Dubai yang Wajib Kamu Kunjungi, No 5 Sayang Banget Buat Dilewatkan!

Pada simulasi kericuhan itu, disaksikan langsung Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin.

Sejumlah adegan, atraksi, dan teatrikal yang dilakukan itu melibatkan lebih dari 800 personel Polda Jatim.

Serangkaian simulasi pengamanan Pilkada 2018 ini dipimpin Kepala Biro Operasi Polda Jatim, Kombespol Heri Sitompul.

Machfud mengatakan, simulasi yang dibentuk melalui pelatihan, dilakukan Polda Jawa Timur dengan melibatkan para Kapolres di jajarannya.

Simulasi saat itu pun menjadi bagian dalam upaya pengecekan persiapan personel, peralatan, dan kesigapan dalam mengamankan Pilkada mendatang.

Bahkan, hal itu sengaja dilakukan sampai pada tingkatan yang landai aman, sampai kepada tingkat yang memang butuh penanganan khusus pula.

Begini Sekarang Nasib Aktor Pemeran Hans di Si Doel Anak Sekolahan, Penampilannya Berubah Drastis!

"Brimob dan sebagainya telah kami latih, skenario kecil yang kami buat nanti di tahun 2018 awal itu akan kami latih dengan pelatihan," tegas Machfud.

Ia menambahkan, rencananya pada pelatihan kedepannya juga akan melibatkan seluruh stakeholder yang memang memiliki kepentingan dalam mengamankan Pilkada.

"Pertama TNI bergabung dengan POLRI, kedua dengan para tokoh agama, mungkin bisa dikolaborasikan menghadapi unjuk rasa, tidak harus Brimob yang turun," papar Machfud.

Macfud juga menegaskan, dalam berapa tahun terakhir, kehadiran Kyai dan tokoh agama seperti ulama, dapat meredam emosi masyarakat.

"Kalau polisi nembak-nembak lagi, kan nggak harus dilakukan, dengan imbauan tentunya untuk tidak anarkis," tutupnya.

Tewas Disetrika dan Dibully Teman-teman Asrama, Mimpi Pemuda Ini Jadi Perwira Angkatan Laut Kandas

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved