Suami Meninggal, Begini Nasib Wanita yang Terkena Bakteri Tikus di Surabaya, Kakinya Sempat Lumpuh
Suaminya meninggal karena serangan bakteri tikus. Lalu, sang istri sekarang mengalami nasib seperti ini.
Penulis: Triana Kusumaningrum | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Triana Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebuah peristiwa cukup menghebohkan masyarakat Surabaya.
Hal itu dipicu adanya sebuah keluarga yang terkenang serangan bakteri yang muncul dari tikus.
Satu keluarga di Surabaya dilaporkan terjangkit bakteri Leptospirosis.
Peristiwa itu menimpa keluarga Sukatono yang ada di Babata, Wiyung, Sejahtera.
Baca: Setya Novanto Ditahan, Sang Istri Tak Dibiarkan ke Luar Negeri
Baca: Pembunuh Sopir Grab di Surabaya Divonis 19 Tahun
Sukatono meninggal akibat serangan bakteri tersebut.
Sedangkan, Suparmi istrinya, dan anak-anaknya harus dirawat di rumah sakit.
Kejadian itu juga membuat Pemkot Surabaya merespon cepat.
Dibantu oleh warga setempat, Pemkot Surabaya pun membersihkan rumah Sukatono.
Baca: VIDEO: Latihan Kopassus Ini Disebut Brutal Oleh Pasukan Elit Negara Lain, Yakin Gak Merinding?
Baca: 5 Berita Populer Seleb - Video Vidi Aldiano Kecup Leher Cewek Hingga Kuitansi Belanja Jennifer Dunn
Tidak hanya itu, warga juga memasang jebakan tikus di kampung tersebut.
Hasilnya, sebanyak 20 ekor tikus langsung tertangkap dalam jangka waktu relatif singkat.
Beberapa hari berlalu, saat ini Suparmi masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Universitas Airlangga, Surabaya.
Menurut keterangan Prof Nasronudin M D Ph D yang menangani pasien, menyatakan kondisi pasien sudah berangsur membaik.
Baca: Hindari Truk, Motor Tiga Tiga Roda ini Malah Diseruduk CRV
Baca: Rencana Arema FC Turun di Piala WalikoTa Padang Masih Abu-abu
"Secara klinis kesadaran sudah normal kemudian tekanan darah sudah stabil, pernafasaan normal, suhu stabil baik. Tadi barusan saya cek kecing keluar cukup banyak sekitar 50 cc perjam sudah bagus," ujar Nasronudin pada Rabu (22/11/2017).
Sebelumnya kondisi pasien lumpuh lemah kaki dan tangannya, hari ini dapat digerakan semuanya.
Dari hasil laboraturium, kadar nitrogen urea dalam darah menurun dari 157 menjadi 113 kemudian 98.
Selain itu, kadara kreatinin darah juga semakin bagus, yang awalnya 6,69 hari ini turun jadi 1,87.
Baca: Awas, Monyet Liar itu Suka Masuk Rumah Warga Surabaya dan Rebut Makanan
Baca: Thiago Furtuoso Pasrah Jika Tidak Diperpanjang Kontraknya di MU
Nasronudin juga sudah menurunkan dosis obat, bahkan beberapa di antaranya sudah bisa dihentikan.
Pihaknya juga memperbaiki ketahanan tubuh pasien dengan perbaikan nustrisi dan gizi agar fase pemulihannya menjadi lebih singkat.
"Saat masuk memang kondisinya berat tapi sekarang ini kondisi ibunya makin hari makin membaik," ujar Dirut RS Universitas Airlangga Surabaya.