Tak Rayakan Tahun Baru 2018, 7 Negara Ini Punya Perhitungan Tahun yang Beda Lho
Sebagian besar negara, merayakan pergantian tahun ini. Namun, rupanya tak semua negara memaknai tahun depan sebagai tahun 2018.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Dwi Prastika
Biasanya, kalender Islam digunakan untuk menentukan tanggal hari raya keagamaan dan sebagai kalender resmi di beberapa negara Muslim.
(Beda dari Biasannya, Berikut 5 Riasan Pengantin Artis yang Bikin Pangling)
Kalender ini dimulai dari hijrah Nabi Muhammad dan kaum muslim ke Madinah (622 M).
Di Pakistan, hari di mulai dari matahari terbenam bukan dari tengah malam.
2. Ethiopia

Tahun 2018 menjadi tahun 2011 bagi negara Ethiopia.
Pasalnya, kalender Ethiopia lebih lambat delapan tahun dari kalender biasa.
Kalender Ethiopia didasarkan pada kalender kuno Aleksandria.
(Sudah Berkencan selama Setahun Lebih, Seo In Guk Umumkan Berpacaran dengan Park Bo Ram)
Kalender kuno Aleksandria memiliki 13 bulan dalam setahun.
Sebanyak 12 bulan memiliki 30 hari sedangkan yang terakhir sangat pendek, hanya 5 atau 6 hari tergantung pada apakah itu tahun kabisat atau tidak.
3. Israel

Israel sudah memasuki tahun 5778 pada tahun 2018.
Negara ini menggunakan kalender Ibrani dan Gregorian.
Kalender Ibrani mengambil kronologinya dari bulan baru pertama yang berlangsung pada tanggal 7 Oktober 3761 SM, yakni pada pukul 5 dan 204 bagian.