Tak Rayakan Tahun Baru 2018, 7 Negara Ini Punya Perhitungan Tahun yang Beda Lho
Sebagian besar negara, merayakan pergantian tahun ini. Namun, rupanya tak semua negara memaknai tahun depan sebagai tahun 2018.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Dwi Prastika
(7 Kuliner Khas Arab Saudi Ini Bisa Jadi Pilihan Menu Sarapan Kamu, Mulai Olahan Roti hingga Daging)
Perhitungan hari di kalender ini terbilang unik.
Hari dimulai pada hari Sabtu dan selesai pada hari Jumat, dan yang terakhir selalu bukan hari kerja.
6. India

India menginjak tahun 1939 di tahun 2018.
Negara ini menggunakan kalender nasional yang diciptakan tidak terlalu lama.
Kalender ini diperkenalkan pada tahun 1957.
(Bukannya Senang, 7 Taman Hiburan di Dunia Ini Malah Bikin Seram, Berani ke Sini?)
Hal ini didasarkan pada perhitungan Era Saka, sistem kronologi kuno yang tersebar luas di India dan Kamboja.
Beberapa bangsa dan suku juga ada yang menggunakan kalender lain, seperti memulai dari kematian Krishna (3102 SM), kenaikan Vikram sampai kekuasaan di tahun 57, dari tanggal kematian Buddha Gautama (tahun 543 M) dan Kelompok ketiga, menurut kalender Buddhis.
7. China

China merayakan tahun 4716 di tahun 2018.
Hal ini dikarenakan perhitungan dari dari tanggal Kaisar Huangdi memulai masa pemerintahannya di tahun 2637 SM.
(LIVE STREAMING Timnas Indonesia Vs Kirgistan - Saksikan Laga Penentuan Juara Pukul 16.00 WIB)
Kalender China ini didasarkan pada siklus astronomi Jupiter.
Dalam waktu 60 tahun, Jupiter mengelilingi Matahari 5 kali, dan itulah 5 elemen kalender Tionghoa.
Kalender China digunakan di Kamboja, Mongolia, Vietnam, dan negara-negara Asia lainnya.