9 Fakta Mengerikan Aokigahara, Hutan Bunuh Diri di Jepang yang Kembali Viral Karena Aksi Logan Paul

TRIBUNJATIM.COM - Nama YouTuber, Logan Paul, menjadi bahan perbincangan di media sosial karena insiden tak terduga.

Hal ini, lantaran sebuah konten yang diunggahnya.

Logan Paul diketahui membuat vlog di Hutan Aokigahara, Jepang.

Dilansir dari Tribunnews, Paul yang saat itu tengah berlibur, berniat untuk mencari penampakan hantu di hutan tersebut.

Maklum, masyarakat setempat mengenal hutan 'mengerikan' tersebut sebagai tempat orang bunuh diri.

(6 Bulan Dipenjara Karena Narkoba, Bobot Pretty Asmara Turun 15 Kg, Begini Penampilannya Sekarang)

Saat merekam video, Paul yang bersama beberapa rekannya, menemukan mayat orang yang bunuh diri dan tertawa.

Lalu, rekaman tersebut diunggah Paul ke laman YouTube miliknya dan meraup sejuta lebih view dalam waktu kurang 24 jam.

Di saat bersamaan, Paul menuai cacian dan makian dari netizen lantaran dinilai bersikap tidak pantas dengan menertawakan mayat tersebut.

Setelah itu, video tersebut dihapus, Logan akhirnya menyatakan permintaan maaf kepada publik.

Berikut pernyataan panjangnya di Twitter pribadinya:

Logan mengaku mengunggah video tersebut hanya untuk mengampanyekan mengenai kesadaran akan tindakan bunuh diri dan pencegahan bunuh diri.

Ia juga berjanji akan lebih memikirkan efek jangka panjang yang akan ditimbulkan dari video yang ia unggah.

Nah, guys, Aokigahara memang dikenal sebagai hutan bunuh diri.

(Mendekam di Penjara, Deretan Harta Kekayaan Jennifer Dunn yang Pernah Diposting Kini Tak Berarti)

Ada banyak orang yang datang ke hutan ini bukan untuk berlibur melainkan bunuh diri.

Sebagian korban yang datang ke tempat ini adalah mereka yang depresi, patah hari, pengangguran, dan sebagainya.

Selain dikenal sebagai hutan bunuh diri, Aokigahara juga memiliki beberapa fakta menarik.

Dirangkum TribunJatim dari TribunTravel dan TribunWow, berikut beberapa di antaranya :

1. Hutan misterius di kaki Gunung Fuji

Lokasi hutan ini berada di kaki Gunung Fuji.

Hutan ini terbilang cukup unik karena tanahnya berasal dari kompresi batu vulkanik yang keras.

Jadi tak mudah bagi mereka untuk menggali tanah di hutan ini.

(Mantap Jiwa! Ternyata Para Member JBJ Lancar Ngucapin Bahasa Indonesia, Bikin Fans Tanah Air Baper)

Tanah yang keras ditambah dengan hutan yang lebat dapat membuat banyak pendaki kehilangan arah.

Tak cuma itu saja, deposito besi dalam tanah vulkanik membuat GPS dan ponsel menjadi tak berguna.

Para pejabat Jepang memperingatkan pejalan kaki tidak berkeliaran di luar jalur, dan orang-orang sering menggunakan pita berwarna untuk menandai jejak mereka saat pergi.

2. Hutan tak bersuara

Kepadatan pertumbuhan pohon mencegah angin berhembus di dalam hutan.

Hal ini membuat suasana di Aokigahara menjadi hening dan menakutkan.

Bagi pejalan kaki yang melintas, dapat mendengar suara dari jarak yang sangat jauh.

3. Hampir tak ada binatang liar

Hampir tidak ada binatang liar yang hidup di Aokigahara.

Padatnya pohon membuat sulit para hewan untuk membuat jalan.

Hanya sedikit yang dapat beradaptasi di sini.

(Muhammad Iqbal, Pemain Sinetron ‘Pesantren & Rock N Roll’ Meninggal Dunia, Begini Kisah Hijrahnya)

Setiap hewan yang hidup di dedaunan lebat aktif di malam hari, dan tidak pernah dilihat oleh manusia.

Pohon-pohon begitu tebal membuat burung jarang terlihat, dan pejalan kaki kadang terkejut ketika mereka mendengar kicauan burung.

4. Sulit menemukan jalan pulang

Terletak di dekat Gunung Fuji, Hutan Aokigahara dapat digambarkan kayak labirin.

Sekali kamu masuk ke dalamnya, kamu akan susah keluar dari situ.

Biasanya, seperti yang digambarkan oleh situs Ranker, sangat sulit untuk mencari jalan pulang jika sudah masuk terlalu dalam ke hutan itu.

(Lima Pemain Ini Berpotensi Hengkang dari FC Barcelona Saat Bursa Transfer Januari 2018 Dibuka)

GPS dan handphone menjadi tak berguna di sana karena sinyal pun susah ditemukan.

5. Cerita Teriakan arwah

Seperti yang ada di poin sebelumnya, hutan ini sangat sepi dikarenakan pohon-pohon yang tinggi dan juga lebat.

Karena itu, suara bising dari kota pun tidak terdengar, yang terdengar dipercaya sebagai suara teriakan arwah yang gentayangan.

(Bak Firasat, Postingan Muhammad Iqbal Azhari 6 Bulan Sebelum Meninggal Soal Kematian Bikin Merinding)

Banyak orang-orang yang berkunjung ke sana dan mengalami hal-hal gaib, terutama suara-suara yang menyeramkan.

Pasalnya, banyak orang yang mendeskripsikan tempat itu sebagai tempat yang sangat sunyi dan juga tenang.

6. Tempat bunuh diri terbanyak kedua di dunia

Tak cuma dikenal dengan pohonnya yang padat dan gua-gua es, Aokigahara juga menjadi perbincangan dunia karena kasus bunuh dirinya.

Diperkirakan hutan ini mengambil nyawa manusia lebih banyak dibanding tempat lain.

Dan menjadi tempat kedua yang digunakan untuk bunuh diri setelah Jembatan Golden Gate.

Perkiraan berapa banyak orang telah bunuh diri di sana bervariasi, tapi setidaknya sudah tercatat lebih dari 500 orang.

7. Tak ada yang tahu berapa banyak kasus bunuh diri di hutan ini

Seperti Jembatan Golden Gate, pemerintah Jepang tidak mempublikasikan angka pastinya bunuh diri yang terjadi di Aokigahara.

Alasannya sederhana yakni agar orang-orang tidak datang dan menjadikannya lokasi yang sempurna untuk bunuh diri.

Meski tak dirilis secara resmi, namun pekerja hutan menemukan sekitar 70 mayat setiap tahun.

8. Dipercaya ada roh penunggu hutan di Aokigahara

Dalam cerita rakyat Jepang, roh-roh yang dikenal sebagai yūrei dikatakan menghantui hutan.

Mereka biasanya mengambil bentuk wanita pucat dan menggunakan gaun putih dengan rambut panjang hitam.

Mereka berkonsentrasi di Aokigahara karena tradisi mengatakan jika roh ini tidak dapat bergabung dengan roh-roh nenek moyang mereka karena melakukan bunuh diri.

Yūrei masih dianggap, bahkan di zaman modern - yang dibuktikan dengan ritual pekerja hutan tidur dengan mayat bunuh diri, sehingga roh mereka tidak menjadi marah.

(Mendekam di Penjara, Deretan Harta Kekayaan Jennifer Dunn yang Pernah Diposting Kini Tak Berarti)

9. Ritual mengambil mayat

Ketika tubuh ditemukan, para pekerja dari Aokigahara memiliki tugas yang rumit untuk dilaksanakan.

Para pekerja harus membawa mayat turun dari hutan ke kantor polisi setempat, di mana mayat diletakkan di ruangan khusus untuk mereka yang bunuh diri.

Para pekerja hutan kemudian bermain batu, kertas, gunting untuk melihat siapa yang harus tidur di ruangan dengan mayat semalam sampai dijemput keesokan harinya.

Ini adalah bagian dari ritual sehingga semangat almarhum tidak ditinggalkan sendirian.