5 Poin Penting dari Kronologi Pelecehan Seksual Pasien Wanita, dari Durasi Sampai Identitas Pelaku
Kronologis kejadian pelecehan seksual yang dilakukan perawat pria terhadap seorang pasien wanita terungkap. Begini detik korban meremas payudara.
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Ignatia Andra Xaverya
TRIBUNJATIM.COM - Viralnya video pelecehan seorang pasien wanita oleh perawat pria akhirnya membuahkan kehebohan publik.
Kasus yang awalnya meledak di media sosial ini akhirnya berhasil diusut tuntas oleh pihak yang berwajib.
Rumah Sakit bernama National Hospital Surabaya sesaat setelah kabar tersebut viral langsung didatangi polisi.
Dan, pada akhirnya kasus pelecehan seksual yang dilakukan karyawan pria itu resmi dilaporkan polisi, Kamis (25/1/2018) siang.
Pelecehan seksual tersebut melibatkan seorang wanita yang merasa tubuhnya dilecehkan dengan cara payudaranya diremas-remas.
Di hadapan perawat dan pegawai rumah sakit lain, si cewek ini mengadu sambil menunjuk perawat cowok yang telah melecehkannya.
"Kamu pegang payudara saya, kamu remas-remas 2-3 kali. Kamu puter pu***nya. Kamu ngaku?," katanya sambil menunjuk perawat cowok.
Berikut kronologi kejadian yang berhasil dihimpun Tim TribunJatim.com dari kasus tersebut.
1. Tak terjadi bersamaan dengan viralnya video tersebut.
Dari video memang diketahui bahwa pelaku meminta maaf terhadap korban sesaat setelah kejadian.
Namun, pihak keluarga tampak tak ingin tinggal diam.
Kejadian memang tidak dialami sesaat setelah videonya viral.
Insiden yang dialami W bermula pada saat operasi dilangsungkan hari Selasa (23/1/2018).

Suami korban berinisial YW, melaporkan kasus istrinya W ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya.
"Sekarang kasusnya sudah saya laporkan ke polisi. Memang sebelum saya laporkan, polisi sudah lebih dulu mendatangi National Hospital untuk menyelidiki," kata YW di Mapolreatabes Surabaya, Kamis (25/1/2018).
YW menegaskan, pelaku memang sudah meminta maaf. Tapi dirinya tidak terima dan memilih melaporkan ke polisi.
"Bukan berati kalau sudah minta maaf, kasus pidananya berhenti," tegas YW.
2. Semua bermula pasca korban melakukan operasi National Hospital.
YW bercerita, kejadian yang dialami istrinya bermula ketika operasi kandungan di National Hospital, Selasa (25/1/2018).
Begitu selesai, W dipindahkan dari ruang operasi ke ruang pemulihan.

YW menegaskan, pelaku memang sudah meminta maaf. Tapi dirinya tidak terima dan memilih melaporkan ke polisi.
"Bukan berati kalau sudah minta maaf, kasus pidananya berhenti," tegas YW.
3. Kejadian peremasan payudara dilakukan di ruang pemulihan.
Setelah operasi selesai korban dipindahkan dari ruang operasi ke ruang pemulihan.
Saat diperjalanan dan korban masih di atas ranjang itulah terjadi pelecehan.
"Kejadian tanggal 23, istri saya sedang sakit kandungan katanya ada infeksi dan harus dioperasidan periksa rutin. Di ruang operasi ada bius, istri saya tidak sadar," papar YW.

Ia menambah usai operasi, istrinya dirawat di ruang pemulihan sekitar pukul 11.30 - 12.00 WIB seorang perawat laki-laki mendatangi korban lalu melakukan pelecehan.
Menurut YW, pelaku meraba payudara istrinya sampai tiga kali.
Sebelum meraba lebih dulu tanya-tanya alamat asal.
4. Identitas pelaku.
Kuasa hukum korban menyampaikan juga identitas pelaku.
Ia menyebutkan bahwa pelaku pelecehan istrinya itu bernama Junaedi dan memang benar menjadi salah satu karyawan National Hospital.
"Salah satu karyawan National Hospital namanya Junaidi. Dia yang melakukan pelecehan," tutur Yudi Wibowo.

5. Posisi korban yang sadar diremas tapi tubuhnya tidak berdaya.
Operasi yang dilakukan terhadap istri YW alias korban W membuat tubuhnya harus dibius total.
Hal itulah yang kemudian menjadikan pelaku tak takut untuk melakukan aksi bejatnya.
Menurut YW, pelaku Junaedi meraba payudara istrinya sampai tiga kali.
Sebelum meraba lebih dulu tanya-tanya alamat asal.

YW mengatakan istrinya setelah operasi jelas tidak bisa menggerakkan tubuhnya dan tak berdaya.
"Namanya habis oprasi, ya belum ada pakaian. Saat itu istri saya sadar, tapi tapi tak berdaya," jelas YW.
Akibat perlakuan asusila yang dilajukan Junaedi, YW mengaku, istrinya sampai saat ini mengalami gangguan psikis berat.
"Istri saya sampai stes berat, kalau diajak bicara masih tak konsentrasi," pungkas suaminya itu.