Sulap Pasar Templek yang Kumuh dan Semrawut, Kota Blitar Minta Bantuan Fantastis Dana Pusat
Pemkot Blitar berencana membangun dan mengulap Pasar Templek yang kumuh dan semrawut menjadi kinclong, tapi ...
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Pemkot Blitar berencana membangun Pasar Templek tahun ini.
Pemkot sudah mengusulkan dana bantuan untuk pembangunan Pasar Templek ke pemerintah pusat sebesar Rp 6 miliar.
"Perkiraan kebutuhan anggaran untuk pembangunan Pasar Templek sekitar Rp 6 miliar. Mudah-mudahan disetujui pemerintah pusat. Kepastiannya awal Februari ini," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, Arianto, Rabu (31/1/2018).
Pembangunan Pasar Templek untuk menata tempat berjualan para pedagang. Saat ini, kondisi tempat berjualan para pedagang masih semrawut.
Banyak pedagang yang berjualan lesehan di pinggir jalan. Akibatnya, jalan di samping pasar sering macet.
Selain itu, kondisi los tempat berjualan pedagang di dalam pasar juga belum memadai. Penataan los tempat berjualan para pedagang terlalu sempit dan kondisinya kumuh. Akses jalan di dalam pasar juga kurang lebar.
"Rencananya, para pedagang yang berada di luar harus masuk semua," ujar Arianto.
Pakai Kaus Bonek, Bocah Tiga Tahun Tewas Mengenaskan Disambar Kereta di Surabaya
Camkan, Mulai 1 Februari, Motor Masuk Surabaya Wajib Lewat Frontage Road, Jika Via A Yani Siap-siap
Lahan parkir di pasar itu juga masih minim. Lahan parkir hanya ada di bagian depan pasar.
Akibatnya, banyak kendaraan pembeli yang parkir di pinggir jalan sisi selatan pasar. Kondisi itu membuat lokasi pasar tambah semrawut.
"Lahan parkirnya juga akan kami tata, termasuk pembangunan saluran air di dalam pasar," katanya.
Selain itu, kata Arianto, pihaknya juga akan menata pedagang loak yang berada di Pasar Templek.
Pedagang loak, rencananya akan dipindah ke bekas pasar belehan yang ada di timur Pasar Templek. Saat ini, bekas pasar belehan itu memang untuk menampung pedagang pasar loak.
Pemkot juga berkoordinasi dengan PT KAI. Sebab, sebagian lahan yang ditempati pedagang loak milik PT KAI.
"Masih kami koordinasikan dengan PT KAI. Bagaimana nanti kelanjutannya, apa tetap bisa disewa atau seperti apa," ujarnya.
Sebulan Habiskan Ratusan Juta Bareng 15 Cewek, Pemuda Gaptek ini Tak Berkutik saat Beli HP Canggih
Video Viral - Asyik Berduaan di Kafe, Pelakor ini Mati Kutu saat Dilabrak Istri Selingkuhan
Di sisi lain, sekarang Pemkot juga sedang mempersiapkan tempat relokasi untuk pedagang Pasar Templek.
Ada dua tempat relokasi yang sudah disiapkan. Yakni, di timur Stadion Supriyadi dan di lahan PT KAI yang berada tidak jauh dari lokasi pasar.
"Kami masih kaji dulu lahan PT KAI, apakah akses jalannya memadai untuk tempat relokasi," katanya.
Dia menargetkan pembangunan Pasar Templek bisa terealisasi tahun ini. Kalaupun tidak seluruhnya, minimal pembangunan Pasar Templek bisa dilakukan sebagian lebih dulu.
"Kalau tidak sepenuhnya, minimal dibangun separo dulu," imbuhnya.
Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar, Yohan Tri Waluya mengatakan pembangunan Pasar Templek memang harus segera dilakukan.
Kondisi pasar tradisional itu terlihat kumuh dan semrawut. Banyak pedagang yang memilih berjualan di pinggir jalan. Sebab, kondisi tempat berjualan di dalam pasar kurang memadai.
"Kami memang sudah meminta Pemkot agar segera membangun Pasar Templek. Agar pedagang dan pembeli di pasar itu lebih nyaman," katanya.
Selain Pasar Templek, kata Yohan, Pemkot juga harus segera membangun Pasar Legi. Para pedagang Pasar Legi sudah lama menunggu pembangunan kios yang ludes terbakar pada 2016 lalu.
"Pasar Legi juga harus cepat dibangun. Pedagang sudah mengeluh kondisi pasar sepi sejak terbakar 2016 lalu," tegas Yohan. (Surya/Samsul Hadi)