Usai Paksa Muridnya Sumpah Pocong, Sekolah Ini Alami Hal Memalukan, Perbuatan Mereka Tak Terduga
SMKN 4 Kota Malang memaksa muridnya untuk melakukan sumpah pocong. Tapi hal memalukan malah harus diterima pihak sekolah
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Januar
Penuturan ibu D, anaknya mau menjalani sumpah pocong karena guru K memintanya melakukan.
Siswa ini mau saja karena ia yakin tidak mengambil uang itu.
Dalam posisi tertekan ia menjalani itu.
"Wong aku gak salah," tutur D ke ibunya.
Baca: Kunjungan Cak Percil Ngejob di Hong Kong Bukan Pertama Kali
Ia juga diminta membuat surat pernyataan mau melakukan sumpah pocong.
Ia takut jika tidak mau malah dibilang mencuri.
Guru K juga berpesan agar ia tidak bilang siapa-siapa jika menjalani sumpah pocong.
Keanehan yang dirasakan keluarga D adalah mengapa hanya D yang disumpah pocong.
Baca: Bank Rakyat Indonesia Adakan Customer Gathering BRI Prioritas untuk Sambut Tahun Baru Imlek
Sedang temannya U direncanakan lain hari.
"Lhak mbanyol ya," cetus Anita.
Apa ini sebagai trik agar D mau sumpah pocong? Ia kurang tahu. Dari penuturan mereka, area masjid sekolah tidak dipasang CCTV.
Indah berharap ada keadilan buat anaknya.
Apalagi sekarang sudah menjelang unas. Ia tidak ingin mentalnya drop meski dari tampak fisik seperti tidak apa-apa.
Baca: Arema FC Pastikan Sudah Evaluasi Sektor Penjaga Gawang
"Ya saya gak tahu isi hatinya bagaimana," ujar Indah.
Yang disesalkan lagi adalah kegiatan sumpah pocong itu tanpa izin atau sepengetahuan orangtua pada Jumat siang.
Sedang pada Jumat pagi, ibu kandung dan tante D ke sekolah menanyakan soal itu.
Malu dan Minta Maaf
Guru Agama SMKN 4 Kota Malang, Komar meminta maaf secara terbuka di depan para siswa di sela kegiatan yasinan di sekolah itu, Jumat pagi (9/2/2018).
Hal itu terkait kegiatan sumpah pocong yang dilakukannya pada siswa D karena hilangnya uang kotak amal senilai Rp 2,8 juta pada Kamis (1/2/2018).
"Saya mewakili keluarga sudah lega karena gurunya sudah secara jantan mengakui kesalahan itu dengan terbuka di depan siswa," jelas Indah Hastuti, ibu D kepada suryamalang.com saat ditemui di SMKN 4 Kota Malang.
Bahwa guru Komar mengakui jika ia yang melakukan sumpah pocong di masjid sekolah atas inisiatif sendiri.
Wajah Indah usai acara itu sudah sumringah dan nampak lega.
Pernyataan minta maaf sekitar pukul 06.45 WIB.
Di acara itu, ia ditemani adiknya, Anita Trisnawati, tante D.
Pesan guru agama itu kepada para siswa agar tidak membully D. "Tadi para siswa juga bersorak gembira," cerita Indah. Anaknya D tetap berbaur dengan siswa lain yang ikut yasinan.
Jadi ia tidak ikut di depan acara bersama keluarganya.
"Sejauh ini anak saya nampak tegar. Ia tetap bersekolah setiap hari setelah kejadian itu," papar Indah. Usai kegiatan, Indah dan Anita bertemu lagi dengan guru Komar di lobi sekolah. Guru itu menunjukkan surat pernyataan tertulis tangan buatannya mengenai permintaan maaf.
Keduanya sempat membaca.
Anita kemudian memberi saran koreksi atas isi surat itu.
"Di surat itu hanya ada tulisan gurunya minta maaf kepada D.
Namun saya minta dilengkapi karena kalimat karena melakukan sumpah pocong," tambah Anita. Komar menyanggupi merubahnya.
Komar kepada suryamalang.com menyatakan persoalannya sudah selesai.
" Saya sudah minta maaf. Maaf saya tidak bisa menjelaskan lagi karena saya sudah memberi penjelasan yang sama kemana mana," jawabnya. Ia kemudian menangkupkan dua tangannya dan meninggalkan lobi.
"Tuduhan" mencuri dikarenakan hasil penggeledahan di tas D ditemukan banyak uang receh, Kamis (1/2/2018). Ia kemudian diam-diam disumpah pocong pada Jumat (2/2/2018) usia sholat Jumat.
Kegiatan itu hanya diketahui dua guru dan dua siswa di masjid sekolah. Menurut Anita, D memang dikafani. Sylvianita Widyawati