Wanita Cantik Tewas Telanjang di Kos, Polisi Temukan Bercak Cairan Aneh Pada Jenazah Korban
Jenazah perempuan cantik ditemukan dalam kondisi telanjang di kamar kosnya. Ada bercak cairan aneh ini.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Penemuan mayat wanita di sebuah kamar kos di Kelurahan Baturetno, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Senin (12/2/2018), pukul 09.00 WIB, gegerkan warga setempat.
Mayat diketahui bernama Flora usia sekira 37.
Awalnya warga curiga, karena biasanya setiap hari Flora selalu beli makanan di warung sekitar kos.
Namun, dalam lima hari terakhir ini korban tidak tampak datang di warung tersebut.
Baca: Tak Hanya Dinobatkan Menteri Terbaik, Sri Mulyani Juga Pernah Raih 5 Penghargaan Internasional Ini
Warga yang curiga akhirnya berinisiatif mengecek kosnya.
Ternyata sesosok mayat ditemukan dalam posisi duduk di sudut ruangan.
Mayat perempuan tersebut diketahui juga dalam keadaan telanjang.
Ketua RT 3 RW 1, Kelurahan setempat, Agung Eko (43) mengatakan, korban dalam posisi telanjang saat diperiksa.
Baca: Alamak! 10 Foto Ini Tunjukkan Arti Bad Day Sesungguhnya, No 8 Kasihan, yang ke-9 Bikin Geli
Namun, warga tidak berani masuk sebelum petugas datang.
"Kita tunggu petugas kepolisian yang masuk, untuk mengevakuasi mayat," pungkasnya.
Sempat Jual Rumah
Meninggalnya Flora, warga Gedungombo, Kecamatan Semanding yang ditemukan di dalam kamar kostnya, Senin (12/2/2018), pukul 09.00 WIB, mengagetkan sejumlah keluarga.
Baca: Jelang Deadline Eksekusi PKL di Lamongan, Satpol PP Dituding Pilih Kasih
Beberapa keluarga mendatangi kost yang berada di Kelurahan Baturetno, Kecamatan Tuban kota.
Paman korban, Bambang mengatakan, Flora sudah lama tidak berhubungan dengan keluarga.
Dia memilih tinggal sendiri dari pada bersama keluarga lainnya.
Bambang didampingi istri menyebutkan, korban juga menjual rumah yang berada di kawasan perumahan Gedungombo Permai, setelah ditinggal kedua orang tuanya.
Baca: Pemprov Jatim Jalin Kerja Sama dengan TNI AU Bentuk SMA Taruna Angkasa di Madiun
"Kedua orang tuanya meninggal, lalu rumahnya dijual," kata Bambang saat datang ke lokasi TKP.
Kabar yang diterimanya, rumah yang dijual Flora laku kisaran 200 juta lebih. Meski demikian, Bambang enggan ikut campur soal hal tersebut.
"Saya lama tidak berkomunikasi, saya juga tidak tahu uangnya dibuat apa," jelasnya.
Hal sama juga diungkap Nanik, tante korban.
Baca: Jelang Pilkada, Begini Cara Unik Kapolres Bangkalan Bentengi Pemilih Pemula dari Berita Hoax
Dia menyatakan memang korban menjual rumahnya yang berada di kawasan Gedungombo.
Hal itu dilakukan setelah ditinggal meninggal oleh kedua orang tuanya.
"Dijual, infonya laku 200 juta lebih, tapi infonya uangnya mau dibuat bangun rumah. Lebih jelasnya saya kurang tahu," pungkasnya.
Saat ini petugas kepolisian masih melakukan olah TKP terhadap temuan mayat tersebut.
Baca: Lahan SDN 2 Pulosari Jadi Sengketa, Hakim Pengadilan Negeri Gelar Sidang di Sekolahan
Bercak Cairan Aneh
Penemuan mayat Flora di kamar kos Kelurahan Baturetno, Kecamatan Tuban kota, Senin (12/2/2018) menggegerkan warga setempat.
Di tubuh mayat terdapat luka dan bercak aneh, tepatnya seperti darah.
Namun, luka itu menurut kepolisian bukan disebabkan karena penganiayaan.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Iwan Hari Purwanto menyatakan, luka lebam di tubuh korban karena kondisi mayat yang sudah lama.
Baca: Lahan SDN 2 Pulosari Jadi Sengketa, Hakim Pengadilan Negeri Gelar Sidang di Sekolahan
Jadi, jika mayat sudah dalam kondisi 1x24 jam, maka praktis akan muncul luka lebam seperti bercak darah. Tapi bukan darah yang sebenarnya.
"Itu luka lebam karena kondisi mayat yang sudah lama, jadi bukan karena penganiayaan," terang Kasat.
Berdasarkan keterangan Ketua RT 3 RW 1 Kelurahan setempat, Agung Eko menyatakan, mayat Flora diperkirakan sudah lima hari berada di dalam kamar kostnya.
Sebab, selama waktu tersebut Flora tidak terlihat belanja di warung sekitar lokasi.
Baca: All Out Menangkan Khofifah-Emil, Seribu Koalisi Perempuan 6 Parpol se-Jatim Ikrar Pekik Deklarasi
"Kemungkinan sudah lima hari, karena dalam kurun waktu tersebut tidak terlihat belanja di warung," ujar RT di lokasi.
Flora diketahui merupakan warga Kelurahan Gedungombo, Kecamatan Semanding, Tuban.
Sebelum meninggal, dia dikabarkan telah menjual rumahnya di kawasan perumahan Gedungombo Permai senilai 200 juta lebih.
Baca: Banjir Raya Porong Surut, Ganti Ruas Jalan Rusak Parah, Laptop Mahasiswa pun Jadi Korban
(nok)