Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bos Maspion Bakal Bangun Sekolah Internasional dan Kampus Kedokteran di Surabaya

Bos Maspion grup terus mengembangkan 'bisnisnya', kini bersiap membangun sekolah dan kampus kedokteran internasional di Surabaya.

Penulis: M Taufik | Editor: Mujib Anwar
SURYA/M TAUFIK
Bos Maspion Alim Markus saat berpidato di sela perayaan Imlek di halaman gedung sekolah SNA di Sidoarjo, Kamis (15/2/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Bos Maspion grup Alim Markus bersiap membangun sekolah internasional di Surabaya.

Ini merupakan pengembangan Singapore National Academy (SNA), sekolah internasional yang sudah beroperasi sejak tahun 2005 di Sidoarjo.

"Secepatnya, sesegera mungkin akan kita bangun di Surabaya barat. Tepatnya di dekat persegi delapan di dekat Supermal," ungkap Alim Markus, usai mengikuti perayaan Imlek di SNA Sidoarjo, Kamis (15/2/2018).

Bos Maspion Alim Markus Pilih Rayakan lmlek Bareng Anak-anak TK dan SD

Ingin Industri Film Indonesia Seperti Bollywood, Kemendikbud Sulap 18 Sekolah Jadi SMK Perfilman

Gedung sekolah SNA di Surabaya itu bakal dibangun delapan lantai.

"Tujuannya untuk mendekatkan dengan murid yang berada di daerah sekitar itu," sambung pengusaha yang terkenal dengan jargon Cintailah Produk-produk Indonesia ini.

Ditanya tentang kepastian jadwal pembangunan, Alim menyebut secepatnya, tergantung izin dari pemerintah setempat.

Begitu izin keluar, pembangunan pun dimulai karena sejumlah persiapan sudah matang.

Sekolah yang akan dikembangkan di Surabaya disebut sama persis dengan SNA. Sekolah internasional yang mengedepankan tiga bahasa utama, Indonesia, Inggris dan Mandarin.

Berani Money Politik, Siap-siap Dipenjara 6 Tahun dan Denda Rp 1 Miliar

Jelang Imlek, Patung Viral Panglima Perang Tertinggi se-Asia Tenggara di Klenteng Tuban Dibersihkan

Selain sekolahan, Alim Markus juga menyebut bakal mengembangkan universitas dengan bekerjasama bersama pihak-pihak universitas di luar negeri.

"Mudah-mudahan juga bisa bangun universitas. Kalau bisa, kita usahakan kedokteran," paparnya.

Kenapa kedokteran, disampaikan bahwa selama ini masih banyak warga Indonesia berobat ke luar negeri.

Artinya, di dalam negeri masih butuh lebih banyak lagi vakultas kedokteran.

Tahap awal, direncanakan universitas bakal bekerjasama dengan luar negeri untuk jenjang satu tahun pendidikan.

"Selama ini kan kuliah di luar negeri rata-rata tiga tahun, nah kalau bisa satu tahun di Indonesia dulu agar tetap bisa dekat keluarga dan lebih hemat biaya. Dua tahun berikutnya baru di luar negeri," tegas Alim Markus.

Dapat Nilai Cumlaude Terkait Media, Pakde Karwo Raih Anugerah Pena Emas dari PWI Pusat

Number One Semua, Pemprov Jawa Timur Raih Dana Rakca Award Gold dari Presiden

(Surya/M Taufik)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved