Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ternyata, Janda di Blitar ini Jadi Pengepul Miras Arak Jowo, Untungnya Menggiurkan

Dyah RN (49), harus mendekam di sel tahanan Polres Blitar Kota, Senin (12/3/2018).Janda asal Dusun Pacuh, Kabupaten Blitar

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni Iskandar
Surya/ Samsul hadi
Polisi menunjukkan tersangka dan barang bukti arak jowo saat merilis kasus itu di Mapolres Blitar Kota, Senin (12/3/2018). 

 TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Dyah RN (49), harus mendekam di sel tahanan Polres Blitar Kota, Senin (12/3/2018).Janda asal Dusun Pacuh, Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, ini diduga sebagai pengepul arak jowo.

Polisi menyita 83 jeriken berisi arak jowo dari rumah Dyah. Tiap jeriken berisi 30 liter arak jowo.

"Kami menggerebek rumah pelaku Jumat (9/3/2018). Sekarang pelaku kami tahan di polres," kata Kasat Narkoba Polres Blitar Kota, AKP Huwahilla saat merilis kasus itu.

Penggerebekan rumah pengepul arak jowo itu berdasarkan informasi dari masyarakat. Polisi mendapat informasi pelaku memasok arak jowo di wilayah Blitar Raya.

Baca: Menangkan Gus Ipul - Mbak Puti, Gerindra Kerahkan Tim Sampai Akar Rumput

Pelaku sering mendatangkan arak jowo dari luar kota. Pelaku menyimpan arak jowo di rumahnya.

Seminggu sebelum digerebek, pelaku baru saja mendatangkan sekitar 100 jeriken arak jowo dari Solo. Pelaku baru menjual 17 jeriken arak jowo.

"Dalam seminggu, pelaku sudah menjual 17 jeriken arak jowo. Selain menjual dalam bentuk jeriken, pelaku juga menjual eceran," ujar Huwahilla.

Baca: Ikan Buntek - Boleh Makan Asal Bukan Bagian yang Ini. . .

Satu jeriken arak jowo berisi 30 liter dibeli dengan harga Rp 235.000. Pelaku menjual lagi arak jowo itu dengan harga Rp 305.000 per jeriken.

Pelaku hanya mengambil untung Rp 70.000 per jeriken. Biasanya, 100 jeriken arak jowo habis dalam waktu dua sampai tiga bulan.

"Kalau dijual jerikenan untungnya memang sedikit, tapi kalau dijual eceran untungnya besar. Dia juga menjual eceran," kataAKP Huwahilla.

AKP Huwahilla menjelaskan, ketika menjual eceran pelaku mengoplos arak jowo dengan air. Satu jeriken berisi 30 liter arak jowo dicampur dengan 10 liter air.

Baca: Kartika Putri Tampil Cantik Pakai Model Hijab Baru yang Unik, Netizen Gemas Pengin Benerin Gayanya

Kemudian arak jowo yang sudah dicampur air itu dikemas ke botol dengan isi 1,5 liter. Tiap satu botol arak jowo dijual eceran dengan harga Rp 35.000.
J
ika terjual semua, satu jeriken arak jowo yang sudah dicampur air itu bisa mendapatkan uang sekitar Rp 933.000. Sedangkan satu jeriken arak jowo itu harganya Rp 235.000.

"Kalau dijual eceran, pelaku bisa mendapatkan untung sekitar Rp 700.000 per jeriken," ujarnya.

Dyah mengaku baru sekitar satu tahun menjadi pengepul arak jowo. Selama ini, dia mendatangkan arak jowo dari Solo.

Rata-rata, dia menjual arak jowo dalam kemasan jeriken. Para pengecer datang ke rumahnya untuk membeli arak jowo dalam kemasan jeriken.

"Biasanya, 100 jeriken arak jowo baru habis dua sampai tiga bulan," katanya. (Sha)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved