Cara Tulungagung Menyulap Tempat Buang Kotoran Sapi Jadi Taman Asri dan Lokasi Wisata
Tempat yang jorok dan penuh kotoran di Tulungagung ini sekarang jadi tempat utama jujugan warga dan wisatawan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
Anak TKI Bangkalan yang Dipancung di Arab Saudi Kirim Surat ke Jokowi, Isinya Sangat Memilukan Hati
Taman Bangak dikonsep sebagai sebuah rest area. Namun diakui Sutrisno, pihaknya tidak leluasan menambah fasilitas, seperti toilet umum. Sebab lahan taman ini milik Perum Jasa Tirta.
Sebelumnya Dinas PUPR sudah diizinkan membangun taman dengan aturan tegas, tidak boleh ada bangunan permanen. Karena itu diharapkan ke depan ada peran serta masyarakat untuk menambah fasilitas ini.
“Mungkin ke depan warga bisa menyediakan fasilitas lahan pakir dan toilet umum. Karena tidak mungkin membangun di area tanah Perum Jasa Tirta,” tambah Sutrisno.
Saat ini Dinas PUPR tengah fokus mengembangkan taman di luar pusat kota. Tujuannya untuk memecah konsentrasi pengunjung di alun-alun. Sebab saat ini alun-laun dianggap sudah sangat padat oleh pengunjung.
Selain di Desa Pelem di sisi selatan wilayah Kota Tulungagung, Dinas PUPR telah membangun taman di Desa Pojok, Kecamatan Ngantru di utara.
Jaringan Pembobol Kartu Kredit di Jatim Ternyata Anggota Komunitas Hacker Kolam Tuyul
Rumah TKW Taiwan Dihancurkan Suami Rata Dengan Tanah, Sang Ibu Malah Ditilap
Sedangkan di sisi timur dibanguan di Desa Pekel, di Kecamatan Ngantru yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Blitar. Dinas PUPR juga menrekrut warga sekitar untuk menjadi petugas kebersikan, sekaligus keamanan taman.
“Masyarakat kita kan gemar selfie. Nanti kita akan bangun spot-spot selfie,” pungkas Sutrsino. (Surya/David Yohanes)