Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Miras Oplosan Maut

Fakta Kandungan Metanol dalam Miras Oplosan, Dokter: Itu Racun Sekali!

Beredarnya miras oplosan terbukti telah menelan sejumlah korban di Surabaya, bahkan sejumlah di antaranya dilaporkan tewas.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Anugrah Fitra Nurani
SURYA/FATKHUL ALAMY
Ratusan botol miras oplosan yang disita dari penangkapan 2 penjual dan seorang produsen di Surabaya, Senin (23/4/2018) dini hari. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Beredarnya miras oplosan terbukti telah menelan sejumlah korban di Surabaya, bahkan sejumlah di antaranya dilaporkan tewas.

Usai diperiksa polisi, sejumlah peracik miras oplosan mengaku mendapatkan bahan-bahan campuran yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan.

sejumlah peracik bahkan mengaku dengan mudah mendapatkan bahan alkohol dari toko bahan-bahan kimia.

Kamu harus tahu, kebanyakan bahan alkohol yang dijual di toko bahan-bahan kimia merupakan bahan Metanol.

Bahan ini tidak seharusnya digunakan untuk konsumsi manusia. 

(Nokia Hadir Kembali, Tak Hanya Menarik Minat Penggemar Lama, Tapi Juga Gaet Kaum Milenial)

Hal inilah yang disampaikan oleh dr Hermawan Susanto, Penanggung jawab pasien akibat minuman keras yang kini terbaring di RSUD Dr Soetomo.

Hermawan mengatakan minuman keras memiliki kandungan alkohol bermacam-macam, di antaranya etanol (spirtus) dan metanol.

Bau dan rasanya hampir mirip, tapi metanol merupakan bahan yang khusus digunakan untuk industri.

Hermawan menyebut, Pengoplos bisa merupakan seorang pedagang maupun peminum sendiri.

Air putih dicampur metanol disimpan kemudian dijual, namun ada pula pembeli yang mencampur minuman keras dengan obat serangga dan lain-lain.

"Itu oplosan yang dibikin konsumen. Nah itu semua racun. Metanol itu racun sekali," ujar

Umumnya, minuman keras oplosan yang dijual murah di pasaran lebih banyak dioplos menggunakan metanol.

Konsumennya pun biasanya dari kalangan rendah, padahal metanol sangat tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi manusia.

(Operasi Patuh Semeru 2018 Masih Digelar, Polsek Simokerto Tilang 65 Kendaraan)

Menurut Hermawan, Bila mengonsumsi zat metanol, tubuh manusia akan mengalami keracunan.

pengkonsumsi bisa mengalami sejumlah gejala mulai dari lemas hingga organ tubuh gagal bekerja, bahkan bisa berakibat fatal bila sampai over dosis.

Bila diperhatikan, miras dengan kandungan etanol hanya akan mengakibatkan mabuk dan teler.

Namun miras dengan kandungan metanol bisa membuat peminumnya mabuk, teriak-teriak, sesak nafas hebat bahkan kebutaan.

(Pimpin Razia 6 Hiburan Malam, Wakapolres Malang Kota Dapatkan Ribuan Barang Memabukkan)

"Metanol ini memiliki kecacatan dan kematiannya sangat fatal dan tinggi, sudah tidak layak untuk manusia," kata Hermawan.

Akan lebih fatal bila peminum miras oplosan merupakan orang yang punya bawaan penyakit seperti diabetes atau penyakit jantung.

'Etanol saja dapat menyebabkan gangguan liver, diselimuti lemak menjadi kerusakan liver. Apalagi metanol?' ungkap Hermawan.

"Kalau punya kelainan metabolisme seperti gagal jantung dan diabetes, alkohol adalah faktor resiko yang memperberat penyakit itu," tutupnya.

(Kenalan Yuk, Bharawangsa Band Polrestabes Surabaya, Enam Polisi Kece yang Jago Main Musik)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved