BPK Roadshow FFKHN 2018 di Surabaya, Sutradara Ismail Basbeth Beberkan Modal Utama Membuat Film
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ajak pelajar dan mahasiswa mengikuti Festival Film Kawal Harta Negara (FFKHN) 2018.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ajak pelajar dan mahasiswa mengikuti Festival Film Kawal Harta Negara (FFKHN) 2018.
Bekerjasama dengan United States Agency for International Development (USAID), BPK menggelar roadshow FFKHN di Surabaya pada Kamis (3/5/2018).
Festival ini bertujuan mempromosikan berbagai kegiatan BPK, serta agar masyarakat paham bagaimana BPK bergerak dan mengawal negara?
Dayu Sandra Tiurma Uli, Kasubbag Publikasi dan Media Biro Humas dan Kerja Sama Internasional menyempatkan diri berkunjung ke kantor Harian Surya dan TribunJatim.com.
(SMP 54 Kena Kasus Kebocoran Soal UNBK, Kepala Sekolahnya Masih Hilang)
Dayu berharap, festival ini dapat membantu meningkatkan pelayanan publik, misalnya melalui pengaduan-pengaduan masyarakat yang dituangkan dalam bentuk film.
FFKHN kali ini juga menggandeng Ismail Basbeth, sutradara dan juga penulis skenario yang terkenal dengan filmnya Mencari Hilal (2015), Talak 3 (2016) dan Arini (2018).
Pria asal Wonosobo ini mengungkapkan jika BPK tak memaksa para peserta FFKHN harus menggunakan peralatan canggih layaknya film Hollywood.
Para peserta dapat membuat film dengan menggunakan peralatan sehari-hari.
"Pada festival fokus bagimana tema ini didekatkan dengan permasalahaan sehari-hari maka teknologi yang digunakan tak seperti itu (canggih layaknya film hollywood) namun bergerak menggunakan teknologi perekam visual sehari-hari" paparnya
Peserta dapat memanfaatkan teknologi yang paling sederhana, namun mampu memberi cerita menarik.
Baginya, modal awal yang dititikberatkan adalah ide dan cara peserta menuangkan perspektif dalam sebuah kisah.
Tak harus merangkul aktor-aktor mahal seperti Julia Robert saat melakukan syuting, peserta-peserta FFKHN bisa dengan mudahnya berbaur dengan warga sekitar.
"Nggak perlu itu kayak Julia Robert harus steril lokasi di Bali sampai empat kilometer, kalau mau masuk harus izin. Pakai teknologi paling kecil, cerita milik kita sendiri. Tak ada kamera, ponsel pun jadi," tegas Ismail Basbeth.
(Emil Dardak Paparkan Program Millenial Job Center, Wadah Anak Muda Kembangkan Skill Profesional)
Setelah perilisan tersebut, roadshow kemudian diadakan tiga hari setelahnya yakni 27 April 2018.
Dimulai dari Banda Aceh yang berlanjut ke lima kota setelahnya, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Ambon, dan Bandung.
Sekedar informasi, ada tiga kategori yang ditetapkan untuk Festival Film Kawal Harta Negara tahun 2018 ini yakni film pendek fiksi, film pendek dokumenter, citizen journalism.
Festival film ini dapat diikuti untuk pelajar, umum dan mahasiswa.
Peserta diberi kesempatan 30 hari untuk membuat karya film fiksi pendek dan dokumenter.
Peserta juga boleh membuat video Citizen Journalism dengan durasi maksimal 5 menit.
Masa pendaftaran sudah dibuka mulai 24 april hingga 31 Juli 2018, sementara batas pengumpulan karya terakhir pada 31 Juli 2018.
Malam puncak Festival Film Kawal Harta Negara jatuh pada 13 September 2018.
Pemenang yang memberikan karyanya dalam bentuk ide cerita akan mendapatkan Dukungan Biaya Produksi sebesar Rp10 juta.
Sedangkan peserta yang sudah memberikan karyanya dalam format film akan mendapatkan Dana Pengganti Produksi sebesar Rp9 juta bagi pelajar dan Rp10 juta bagi umum atau mahasiswa.
Informasi lebih lengkapn, kamu bisa cek link BPK.Festival Film Kawal Harta Negara
(Vicky Prasetyo Unggah Foto Test Pack Dua Garis Merah, Captionnya Bikin Netizen Salfok)