Ledakan Bom di Gereja Surabaya
Ajak 4 Anaknya yang Bocah Bunuh Diri Bom 3 Gereja, Begini Perilaku Aneh Keluarga Dita dan Puji
Perilaku keluarga Dita Supriyanto yang nekat ngebom 3 gereja dengan mengajak 4 anaknya yang bocah sangat aneh, sampai-sampai ...
Penulis: Mujib Anwar | Editor: Mujib Anwar
"Pakai kerudung, iya. Tapi tidak pakai cadar," tutur Adi.
Pernah dua tahun lalu rumah Dita dipakai untuk latihan silat orang-orang dari luar.
Kisah Pilu Wenny yang Saksikan Detik-detik Pelaku Ledakkan Bom dan Merenggut Dua Anaknya
Berkat Aksi Heroik Aktivis Gereja ini Lawan Teroris, Jemaat Gereja Santa Maria Banyak Terselamatkan
Adi mengetahuinya dari laporan satpam. Ia pun tak pernah mengganggap hal itu sebagai hal yang mencurigakan.
Sebagai warga kampung itu, Dita bekerja tak tetap. Dia pernah bekerja sebagai pembuat jamu. Kemudian, ia menjadi pembuat minyak kemiri.
"Dulu pernah limbahnya dibuang di got. Tetangga-tetangga marah," tambahnya.
Empat anak Dita pun masih bersekolah. Satu masih di jenjang SMA, satu jenjang SMP, dan dua jenjang SD.
8 Korban Tewas Masih Dibiarkan di Dalam Gereja, Ada Apa?
Kisah Menyayat Hati 16 Jam Cari Tante Korban Bom di GPPS Arjuno, Saat Ketemu Malah Tak Tega
Anggota Jemaah JAD
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan, bahwa pelaku adalah anggota jemaah JAD. Kelompok ini tidak lain adalah sel jaringan ISIS.
"Dita adalah Ketua JAD (jaringan Ansarut Daulah) Surabaya. Jaringan ini kaitannya dengan JAT (Jaringan Ansarut Tauhid). Keduanya terkait dengan ISIS," terangnya.
Pimpinan mereka adalah Abdurahman yang yang saat ini ditahan di Mako Brimob. Jaringan mereka adalah terkait dengan jaringan teroris ISIS.
Halangi 3 Orang Bercadar Masuk GKI Diponegoro, Satpam Yesayas Terluka Parah dan Terkapar
Mantan Pentolan JI dan Adik Trio Bomber Bali Ungkap Sebab Surabaya Dibom, Astaga Ternyata
JAD di Surabaya adalah bagian sel jaringan ISIS. Kapolri mencatat baik anggota JAD maupun JAT saat ini telah berangkat ke Syiria. Namun ada yang sudah kembali ke Indonesia.
Kapolri mencatat, anggota ISIS di Indonesia yang berangkat sebanyak 1.100. Sebanyak 500 ada di Syiria sekarang. Sebanyak 103 telah meninggalkan Syiria dan 500 di deportase. (*)