Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sukses Buat Miniatur Kapal Dari Balik Bui, Napi Rutan Bangil ini Raup Untung Jutaan

Dinding penjara, Warga Tanjung Arum, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, bisa “merakit” kapal mini.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Yoni Iskandar
(Surya/Galih Lintartika)
Napi Rutan Bangil Pasuruan bikin miniatur kapal 

“Saya pun belajar untuk membuat miniatur kapal itu. Karena, barangnya bisa dijual. Sehingga, bisa menghasilkan uang,” ungkap Datuk.

Memang, membuat miniatur kapal, tak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu ketelatenan, untuk belajar.

Datuk mengaku, berulang kali gagal membuat miniatur kapal yang diharapkan.

“Garapannya kurang bagus saat-saat awal. Kadang terlihat mencleng dan tidak sejajar,” kisahnya.

Namun, ia tak mau menyerah. Pelan tapi pasti, ia akhirnya bisa. Hasil kreasi miniatur kapal buatannya, sesuai dengan yang diharapkan.

Ia makin senang, ketika miniatur kapal miliknya bisa laku terjual. Kala itu, miniatur buatannya bisa laku sekitar Rp 75 ribu.

Ia semakin semangat untuk membuat miniatur kapal yang lain.

Baca: PNS Kota Madiun ini Olah Kayu Limbah Jadi Kerajinan Bernilai Jutaan Rupiah

“Sekarang bisa sampai Rp 500 ribu. Tergantung ukuran dan tingkat kerumitan. Saya semakin termotivasi untuk membuatnya,” sambung dia.

Sebulan, ia mampu memproduksi hingga 15 unit miniatur kapal. Pembelinya, rata-rata keluarga warga binaan yang datang berkunjung. Mereka pesan dengan imbalan uang.

Soal bahan baku, ia mengaku tak mengalami kesulitan. Karena, bahan baku tersebut, bisa diperolehnya dari keluarganya di rumah.

Baik bambu ataupun lem untuk pelekat. Biasanya, ia minta potongan-potongan bambu yang siap untuk dibuat kerajinan.

“Kalau bahan bakunya, saya minta keluarga di rumah. Ibu saya, biasanya datang ke sini, membawakan bambu. Jadi, hampir tidak ada masalah,” tutur dia.

Berkat kreativitasnya inilah, ia bisa mewujudkan tekadnya itu. Yakni, tidak lagi membebani orang-orang di rumah. Karena, ia tak lagi meminta-minta uang dari keluarganya.

Bahkan, ia masih bisa memberikan uang saku untuk anaknya ataupun keluarga di rumah. Meski nilainya tak seberapa.

“Alhamdulillah, saya masih bisa memenuhi kebutuhan sendiri di sini. Tidak lagi meminta-minta kepada keluarga. Bahkan, saya kini bisa memberikan uang kepada keluarga ketika mereka menjenguk saya di sini,” ungkap Datuk.

Dikatakan Datuk, kreasinya itu, kini berkembang. Bukan hanya miniatur kapal. Ia juga bisa membuat miniatur becak, dan masih banyak lagi. (lih)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved