Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

2 Anggota DPRD Banyuwangi Bercanda Soal Bom di Bandara, Jawabannya Soal Isi Tasnya Kelewat Miris

Padahal teror bom Surabaya masih segar di ingatan, 2 anggota DPRD Banyuwangi ini malah bercanda soal bom di bandara

Penulis: Haorrahman | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Haorrahman
Nauval dan Basuki 

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Dua anggota dewan Banyuwangi harus berurusan dengan pihak keamanan Bandara Banyuwangi, Rabu (23/5) sore.‎

Ini setelah keduanya mengatakan soal bom di Bandara Banyuwangi.

Dua anggota dewan tersebut diketahui adalah Naufal Badri dari fraksi Gerindra, dan Basuki Rachmad dari fraksi Hanura.

Keduanya ‎diperiksa dan diamankan pihak keamanan Bandara Banyuwangi, karena melontarkan kata-kata bahan peledak atau bom.

Baca: 5 Fakta Bocah SD Hamili Siswi SMP, Terungkap Cara Pacarannya hingga Jawaban Ayahnya yang Tak Pantas

"Ada ucapan bahan peledak atau bom dari keduanya, sehingga harus diamankan dan dilakukan pemeriksaan," kata Kompol Suhariono, Kapolsek Rogojampi Banyuwangi, yang turut hadir dalam pemeriksaan dua anggota dewan tersebut.

Diketahui keduanya hendak berangkat ke Jakarta dengan menumpang pesawat Garuda, GA 265 Jakarta.

Akibat perbuatannya itu, ‎kedua anggota dewan tersebut gagal berangkat.

Baca: Pernah Setrum Lalu Telanjangi Anak dan Istrinya, Terungkap Kondisi Sang Ayah Kini, Miris, Karma?

Diturunkan dari pesawat

Basuki Rahmad, salah satu Anggota DPRD Banyuwangi yang diamankan karena bercanda bom di Bandara Banyuwangi, sempat menolak untuk diperiksa petugas keamanan bandara.

Akhirnya petugas menurunkan Basuki dari pesawat.

Basuki hendak diperiksa karena melontarkan ucapan bahan peledak, bahkan hingga tiga kali.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian ini terjadi sekitar 12.45 WIB, saat Basuki hendak menumpang pesawat Garuda, GA 265.

Baca: Ahli Ungkap Nasib yang Akan Diterima Bocah SD yang Hamili Siswi SMP Jika Dinikahkan, Merinding!

Saat di ruang pemeriksaan melalul ujian SCP 2, Basuki dinyatakan clear oleh petugas keamanan.

Namun Basuki lalu menghampiri rekannya, Riefa, yang saat itu kopermya sedang diperiksa petugas pemeriksa.

Secara spontan Basuki mengeluarkn pernyataan bahwa koper ibu Riefa tersebut berisi bahan peledak.

Mendengar perkataan Basuki, petugas pemeriksa bertanya kembali apa isinya.

Baca: Baru Sunat, Bocah SD Sudah Hamili Siswi SMP, Hal Buruk Ini Disebut Akan Menimpa Anak Mereka, Miris

Ternyata Basuki tetap menjawab bahan peledak bahkan diulang hingga tiga kali.

Petugas lalu kembali bertanya, bahan peledak seperti apa yang dimaksud.

Basuki lalu menyatakan itu adalah bom.

Petugas memberitahu bahwa bercanda mengenai bom adalah dilarang.

Baca: 9 Hari Tewas Usai Jadi Korban Teror Bom di Surabaya, Polisi Ungkap Kondisi Jenazah Bayu, Miris

Situasi sempat menegang karena Basuki emosional pada petugas.

Setelah situasi kondusif petugas mengkoordinasikan petugas keamanan maskapai penerbangan Garuda agar menahan dulu Basuki untuk tetap berada di ruang tunggu.

Tetapi ketika proses boarding, Basuki juga boarding dan sudah duduk diatas bus.

Baca: Ditanya Soal Bolehkah Menikahi Jin Cantik? Jawaban Ustaz Abdul Somad Bikin Ngakak Tapi Logis

Ketika petugas keamanan airline memintanya keluar dan bus untuk kemudian kembali ke ruang tunggu Basuki menolak, sehingga penumpang tersebut masuk ke dalam kabin pesawat.

"Akhirnya penumpang yang bersangkutan diturunkan petugas dari pesawat, untuk dilakukan pemeriksaan," kata Kompol Suhariono, Kapolsek Rogojampi Banyuwangi.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved