Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Semarak Ramadan 2018

Masjid Cheng Ho Jember, Representasi Keberagaman dan Kerukunan Umat Beragama

gaya arsitektur Tionghoa, menjadikan Masjid Muhammad Cheng Ho di Jember

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Yoni Iskandar
(surya/Erwin Wicaksono)
Suasana ngabuburit di Masjid Muhammad Cheng Ho Jember 

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Menara tinggi menjulang dengan warna dominasi merah dengan gaya arsitektur Tionghoa, menjadikan Masjid Muhammad Cheng Ho di Jember mempunyai ke khas an yang tidak dimiliki masjid lain.

Ketika pertama kali menginjakkan kaki di masjid ini serasa sedang berkunjung di Negeri Tirai Bambu alias Negeri Tiongkok.

Jember menjadi kota ke-delapan di Indonesia yang memiliki Masjid Cheng Ho. Masjid berarsitektur Tionghoa ini sebelumnya sudah ada di Surabaya, Palembang, Pasuruan, Gowa, Purbalingga, Batam, dan Samarinda.

Masjid Muhammad Cheng Ho Jember diresmikan pada tanggal 13 September 2015, dan terletak di Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates.

Baca: Duet Maut Via Vallen dan Nagita Slavina, Penampilannya Bikin Netizen Tak Menyangka, Lihat Videonya!

Luas bangunan induknya 350 meter persegi. Disamping kirinya berdiri menara yang cukup besar dengan luas 350 meter persegi.
Menara ini mempunyai segi delapan dengan ketinggian lima lantai yang berbentuk kelenteng serta didominasi warna merah.

Tanah kompleks masjid tersebut merupakan hibah dari Pemkab Jember, luasnya mencapai 5000 meter persegi.

Menurut sejarah ke-tujuh kota sebelumnya memang menjadi tempat persinggahan Muhammad Cheng Ho, Laksamana Kerajaan China (tempo dulu) yang mendapat mandat melakukan ekspedisi keluar kerajaan.

Sehingga dibangunkanlah masing-masing Masjid Cheng Ho untuk mengenang syiar Islamnya di daerah tersebut.

Perlu diketahui Cheng Ho adalah laksamana dari Kerajaan Dinasti Ming yang melakukan ekspedisi ke beberapa belahan dunia untuk melakukan perdagangan rempah-rempah dan kain sutra maupun misi damai menyebarkan agama Islam melalui jalur laut.

Jember punya Masjid Cheng Ho meski dahulu tak pernah dikunjungi oleh Cheng Ho. Dibangunnya Masjid Cheng Ho di Jember ini ternyata atas inisiatif Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jember.

Baca: Ngabuburit Sambil Ngaji di Masjid Cheng Ho Jember

Secara kebetulan juga banyak masyarakat Islam Tionghoa Jember berdomisili di daerah sekitar Masjid Cheng Ho.

Jadi dibangunlah Masjid Cheng Ho tersebut sebagai penanda dan sekaligus pemersatu budaya di Jember.

Masjid Cheng Ho Jember berdirii atas perjalanan yang cukup panjang, bahkan dahulu ada salah fraksi di DPRD Jember yang tidak setuju, sampai akhirnya melaui perjuangan untuk mewujudkan berdirinya masjid, akhirnya 2011 pembangunan masjid disetujui.

"Ini sejak 2011 bangun diresmikan 2015, panjang perjalanannya, waktu itu juga sempat ada fraksi di DPR yang tidak setuju, alhamdulillah akhirinya lancar, pembangunan ini tidak lepas dari dukungan almarhum KH Khotib," kenang Law Song Tjai pengurus masjid yang turut andil dalam berdirinya Masjid Muhammad Cheng Ho Jember.

"KH Khotib benar-benar berjuang waktu itu, saya salut kepada almarhum, pembangunan ini tak lepas dari perannya," tambahnya.

Pembangunan Masjid Muhammad Cheng Ho adalah sebuah cita-cita PITI Jember yakni sebagai simbol keberagaman masyarakat Jember. Siar damai islam di Jember melalui diharapkan mampu menjaga keharmonisan hidup antar budaya dan umat beragama.

Baca: 7 Fakta Aryo Djojohadikusumo Diserang Lewat Video& Foto Asusila, Dibuat di Apartemen Bareng 2 Wanita

"Masjid ini adalah sebagai simbol, sebagai representasi dari kerukunan umat beragama untuk cita-cita menjaga keharmonisan, banyak saudara-saudara kita etnis tionghoa Keharmonisan tersebutlah yang harus dijaga karena mampu membuat Jember menjadi daerah dengan ketentraman yang efektif," ujar Edy Darmawan alias Go Coek Bin, ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jember yang juga pengurus Masjid Muhammad Cheng Hoo Jember.

Law Song Tjai berharap agar para kiai dapat membimbing dan membantu memakmurkan masjid tersebut. Sebab, masjid tersebut bukan milik kelompok tertentu, tapi milik semua umat Islam.

"Kami sangat berharap, terutama kepada para kiai agar masjid ini bisa hidup," kata Song Tjai.

Masjid Cheng Ho Jember adalah sebagai wadah bagi warga tionghoa yang ingin memeluk agama islam.

"Dulu gak ada wadahnya, sekarang masjid ini sebagai pemersatu saudara-saudara kita yang mau mendalami agama islam dengan memeluk agama Islam, terharu saya," ujarnya.

Selain fungsi utamanya sebagai tempat ibadah umat muslim, masjid ini juga menjadi destinasi wisata religi bagi masyarakat.

Baca: Club Harley Davidson ini Ngabuburit sambil Aksi Sosial

Tak jarang banyak pengunjung masjid yang tiap hari datang ke sana untuk menyaksikan langsung detail arsitektur Tionghoa yang diaplikasikan kepada bangunan masjid.

Berbagai kegiatan seperti mengaji bersama, tausiah, gerakan sholat subuh berjamaah turut meramaikan Masjid Muhammad Cheng Ho Jember

Di moment bulan Ramadhan, Masjid Cheng Ho Jember juga rutin menggelar acara ngabuburit yang pastinya membuat kesan tersendiri kepada pengunjung. (EW)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved