Kebakaran di Surabaya
Fakta Kebakaran di Kebalen Kulon Surabaya, Jumlah Korban Hingga Kisah Ibu Hamil Loncat dari Jendela
Kebakaran terjadi di jalan Kebalen Kulon 2 nomor 9 Surabaya pada Selasa (29/5/2018).
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Pipin Tri Anjani
Akibat kebakaran, sejumlah rumah kos dua lantai hangus di lalap si jago merah.
Selain itu, sejumlah penghuni kos meninggal dunia.
Informasi menyebutkan ada delapan korban tewas dari penghumi kos tersebut hingga berita ini diturunkan.
Baca: Isak Tangis Keluarga Korban Kebakaran Kos Kebalen Kulon Pecah di Kamar Jenazah RSUD Dr Soetomo
"Orang-orang bingung lari. Tadi ada yang meninggal juga tapi ga tau karna saya ga begitu kenal sama uang di kos itu," kata Mutmainah
Kedelapan jenazah itu kini sudah dilarikan ke RSUD Dr Soetomo Surabaya.
"Jenazah korban meminggal dunia sudah di kamar mayat, empat dewasa dan empat anak-anak. Kondisi tubuh korban hangus," ujar dr. Pesta Parulian Manurung, Humas RSUD Dr Soetomo, Selasa (29/5/2018)
3. Bayi Umur 11 bulan meninggal dunia
Dari delapan korban meninggal, satu korban merupakan bayi yang masih berumur 11 bulan.
Berdasarkan penuturan warga sekitar, anak bayi berumur 11 bulan yang tidur di tempat kejadian turut menjadi korban.
"Masih belum diketahui identitasnya, sudah dievakuasi. Itu saja ya," kata petugas kepolisian.
Baca: 12 Korban Kebakaran Hebat di Kebalen Kulon Surabaya Dilarikan Ke PHC dan RS Soewandhi
4. Kesaksian warga sekitar
Warga sekitar menuturkan jika tak ada ledakan saat kebakaran terjadi/
Tiba-tiba, penampakan api yang berkobar dari lantai II rumah berwarna putih itu.
"Sudah ada api, kaget saya. Tapi saya ga denger ada ledakan karna waktu sore tadi saya di dalam. Cuma ramai sekali tadi teriak api" kata Mutmainah warga sekitar lokais kejadian.
Baca: Kebakaran di Kebalen Kulon, Petugas Pemadam Kebakaran Sempat Kesulitan Memadamkan Api karena Ini
Namun tetangga kurang mengetahui identitas penghuni kos tersebut.
"Orang-orang bingung lari. Tadi ada yang meninggal juga tapi ga tau karena saya ga begitu kenal sama yang di kos itu," kata Mutmainah