Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Terpopuler

Razan Najjar Sempat Ucapkan ini Usai Kena Tembak hingga Bocoran Nasib Perawat yang Lecehkan Pasien

Berita terpopuler TribunJatim.com, Razan Najjar sempat ucapkan ini usai kena tembak hingga bocoran nasib perawat yang lecehkan pasien.

Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Agustina Widyastuti
TRIBUNJATIM.COM/KOLASE
Pelecehan pasien oleh perawat hingga Razan Najjar 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani

TRIBUNJATIM.COM - Berita terpopuler TribunJatim.com, Senin (4/6/2018).

1. Tak Sadar Kena Tembak, Razan Najjar Sempat Ucapkan Ini, Simak Reaksi Teman yang Ada di Sampingnya

Najjar mengalami kejadian nahas saat sedang memberikan pertolongan kepada demonstran yang terluka di perbatasan Gaza, Palestina, Jumat (1/5/2018).

Razan Najjar menghembuskan napas terakhir tidak lama setelah peluru dari tentara Israel bersarang di dadanya.

Sebelum meninggal dunia, beberapa kata-kata yang diucapkan Najjar diungkap orang-orang terdekatnya.

Dalam sebuah kesaksian Rida Najjar yang juga seorang relawan medis, mengaku dia berdiri di samping Razan pasca terjadi penembakan.

Semua Rumah Kos di Surabaya Akan Dicek Paska Lebaran, Risma: Tak Sesuai Izin Kami Tutup

"Ketika kami memasuki pagar untuk mengevakuasi para pengunjuk rasa, Israel menembakkan gas air mata ke arah kami," kata pria 29 tahun, melalui Al Jazeera

"Kemudian seorang sniper menembakkan satu tembakan, yang langsung mengenai Razan, Fragmen peluru juga melukai tiga anggota lain dari tim kami.

"Razan pada mulanya tidak menyadari dia telah ditembak, tetapi kemudian dia mulai menangis, 'Punggungku, punggungku!' dan kemudian dia jatuh ke tanah.

"Itu sangat jelas dari seragam kami, rompi kami dan tas medis, siapa kami," tambahnya.

"Tidak ada pemrotes lain di sekitar, hanya kami." tutupnya.

Dari Video USG Lucinta Luna Beredar di Akun Fans hingga Wajah Fildan DA4 Makin Kusam

Baca selengkapnya di sini.

2. 5 Pengakuan Wanita yang Dituduh Tembak Razan Najjar, Profesi Sebenarnya hingga Nasibnya Sekarang

Setelah meninggalnya Razan, beredar foto seorang tentara yang diklaim membunuhnya.

Tuduhan pada seorang wanita bernama Rebecca tersebut, diduga berasal dari akun Facebook Suhair Nafal (dengan lebih dari 13.000 followers), seorang wanita yang tinggal di Chicago, Illinois, yang mengatakan dia berasal dari Ramallah.

Ia dituduh sebagai sniper yang menewaskan Najjar.

Fotonya pun viral dan beredar di media sosial.

Album Undivided Dirilis, Wanna One Sapu Bersih Semua Grafik Realtime Utama Lewat Lagu Light

Akhirnya Rebeccapun angkat bicara.

Situs Times of Israel menghubungi langsung Rebecca untuk meminta keterangan darinya.

Rebecca memang seorang tentara IDF (Israel Defense Forces) dan direkrut pada tahun 2014.

Saat ini, Rebecca juga sudah tidak aktif dan diberhentikan selamanya dari IDF selama 2 tahun terakhir ini.

Dia memang masih tinggal di Israel, tapi bekerja sosial sebagai relawan guru bahasa Inggris di sekolah dasar di I

Sayangnya, sejak berita hoax itu tersebar, Rebecca mendapat pesan ancaman di media sosialnya dan membuatnya terpaksa menutup akun Instagramnya.

Laga Persija Vs Persebaya Batal, Bonek Tuntut Panpel Kembalikan Uang Tiket dan Beri Ganti Rugi

Dia lalu menghubungi kantor polisi setempat, meminta bantuan karena banyak sekali ancaman dikirim ke kotak pesan Facebooknya.

Juru bicara IDF mendorong Rebecca untuk membuat video klarifikasi tentang rumor tersebut.

Dalam video tersebut, Rebecca mengatakan bahwa postingan di "Freedom for gaza" telah "menyebabkan ratusan pesan kebencian dan ancaman pembunuhan terhadap hidup saya dan kehidupan teman saya."

Baca selengkapnya di sini.

3. Usai Meninggalnya Razan Najjar, Beredar Foto Tentara yang Diklaim Telah Menembaknya, Seorang Wanita?

Setelah meninggalnya Razan, beredar foto seorang tentara yang diklaim membunuhnya.

Dikutip dari Serambi Indonesia, hal ini berdasarkan posting-an Instagram @the_emancipated.

""Meet Rebecca, an "American" IDF soldier from a religious Jewish family in Boston. At 18, she left everything behind to fulfill her dream of living in Israel. She joined the Israeli Defense Force (IDF) as a soldier specializing in education, but later decided she was meant for the field. Today she's a trained fighter in IDF Field Intelligence, defending the home she knows and loves." - From the IDF Facebook page

Today, this "trained killer" executed a 21-year-old Palestinian nurse in Gaza as she was helping wounded civilians."

(Bertemu Rebecca, seorang tentara IDF "Amerika "dari sebuah keluarga Yahudi yang religius di Boston. Pada usia 18 tahun, dia meninggalkan segalanya untuk memenuhi impiannya hidup di Israel. Dia bergabung dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebagai prajurit yang berspesialisasi dalam pendidikan, tetapi kemudian memutuskan bahwa dia dimaksudkan untuk lapangan. Hari ini dia adalah seorang pejuang terlatih di IDF Field Intelligence, membela rumah yang dia kenal dan cintai. - Dari halaman Facebook IDF

Hari ini, "pembunuh terlatih" mengeksekusi perawat Palestina berusia 21 tahun di Gaza saat dia membantu warga sipil yang terluka.")

Bonita Cantik yang Suka Ngedrum di Tribun

Kematian Najjar membuat Menteri Kesehatan Palestina, Jawad Awwad, menyebut tindakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) masuk dalam kategori kejahatan perang.

Sementara Menteri Kehakiman Palestina, Ali Abu Diak, mendesak agar Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengambil tindakan.

"Saya meminta ICC untuk mendokumentasikan kebrutalan Israel, dan menyeret mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang," kata Diak.

Juru bicara IDF tidak memberikan penjelasan atas insiden itu.

Silaturahmi ke Ponpes Mambaul Hikmah, Mbak Puti Dapat Doa dan Dukungan dari Para Ulama Ngawi

Baca selengkapnya di sini.

4. Alasan Razan Najjar Jadi Target Sniper Israel: Ibu Ungkap Kelakuannya yang Tak Terekspos Saat Tugas

Dikutip dari Intisari.grid.id dari Middleeasteye, ibunda Najjar, Sabreen mengungkap fakta baru mengenai kematian putrinya.

Sabreen mengatakan jika para tentara Israel mengetahui jika Najjar adalah paramedis disana.

Pasalnya, Najjar dan teman-temannya bertugas sejak 30 Maret yang lalu.

Sabreen mengatakan jika tentara Israel memang menargetkan anaknya.

Programnya Pro Terhadap Petani, Khofifah-Emil Gaet Apresiasi dan Dukungan Petani Garam

"Peluru itu bukan peluru acak. Israel memang menargetkan Najjar dan itu peluru ledak langsung ditembak ke dadanya, itu ulah para penembak jitu Israel," ujar Sabreen.

Sang ibu mengatakan jika anaknya mungkin telah membuat geram pasukan Israel lantaran perkataannya.

Dua minggu sebelum kematian Najjar, seorang petugas medis bernama Mousa Abu Hassanein juga ditembak mati oleh militer Israel.

Kematian Mousa menyisakan duka yang mendalam serta kemarahan dari para sukarelawan medis di jalur Gaza, termasuk Najjar.

Namun Najjar bukan tipe orang yang hanya diam, dia justru melakukan wawancara yang dipublikasikan ke media sosial.

Programnya Pro Terhadap Petani, Khofifah-Emil Gaet Apresiasi dan Dukungan Petani Garam

Ini salah satu sikap yang menarik perhatian Israel pada dirinya.

Dalam wawancara tersebut, Najjar berkata, "Kami menyaksikan banyak serangan oleh pasukan Israel, termasuk paramedis dan wartawan yang menjadi sasaran. Padahal seharusnya mereka dilindungi,"

Baca selengkapnya di sini.

5. Usai 5 Bulan, Pengacara Bocorkan Nasib Perawat yang Lecehkan Pasien, Sebut Ada yang Todongkan Pistol

Sembari menahan tangis, Zunaidi Abdillah membaca pledoi yang dibacanya, dalam isi pledoi tersebut, ia meminta agar dirinya dibebaskan atas dugaan tindakan asusila yang selama ini menjeratnya di meja hijau.

“Dia (Zunaidi.Red), merasa mengapa cuma dirinya yang disalahkan, dan lagi saat ini kondisi sakit-sakitan, sedangkan ia ditahan, bagaimana tidak hati seorang bapak pasti menangis,” ungkap kuasa hukumnya yang Elok Dwi Kadja pada Senin, (4/6/2018).

Lanjutan sidang perkara dugaan asusila ini, kembali digelar dengan kondisi tertutup, di Ruang Tirta 2, Pengadilan Negeri Surabaya dengan agenda pledoi.

Hujan Pertama di Bulan Puasa Guyur Surabaya

Saat sidang berlangsung terdakwa Zunaidi tak kuasa menahan air mata membaca nota pembelaan atas dirinya ini.

Usai sidang, ia didampingi Jaksa Penuntut Umum (JPU), Damang Amubowo ke Ruang Tahanan dan sesekali mengusap air matanya.

Saat dikonfirmasi, JPU Damang menyebutkan pledoi yang dibacakan terdakwa tentang pencabutan BAP.

“Ketika sidang ia tetap mengatakan ada paksaan saat penyidikan, todongan pistol, yang intinya sama seperti keterangan terdakwa saat sidang kemarin,” ujar JPU Damang kepada TribunJatim.com.

Oleh karenanya, dalam repliknya JPU tetap pada tuntutan, mengingat terkait waktu yang mendekati hari libur panjang.

Rayuan Berujung Maut, Nyawa Pedagang Kacamata Ini Hampir Berakhir Gara-gara Goda Istri Siri Kuli

Disamping itu, pihaknya menilai dalam perkara ini tidak ada unsur paksaan.

“Sudah dua kali didampingi penasihat hukum yang berdeda tapi kali ini ia bilang ada paksaan,” lanjut Damang.

Terpisah, kuasa hukum terdakwa Elok Dwi Kadja menyimpulkan bahwa isi dari pledoi ini menyatakan terdakwa tidak bersalah.

“Kami mintakan kepada majelis hakim, terdakwa ini diputus Vrijspaak atau bebas dari segala putusan Onslag,” terang kuasa hukum manis ini.

Dasar yang menjadi pledoi sang kuasa hukum ini, lantaran tidak ada saksi yang melihat langsung pada saat peristiwa tersebut, kedua rentan waktu saat peristiwa dan pelaporan terpaut cukup jauh yakni 12 jam.

Disidak Tim Satgas Pangan, Harga Ayam di Kota Batu Naik Tajam

“Itu yang menjadi dasar kami,” jelas wanita berkcamata ini.

Kemudian, tambah Elok, dari keterangan ahli kejiwaan yang didatangkan oleh JPU menerangkan jika seseorang yang sudah dioperasi dan diberi obat provol, dan dioperasi di bagian vitalnya, kemungkinan mengalami halusinasi.

“Hal ini juga dikuatkan oleh ahli anastesi yang kami datangkan pada sidang yang lalu,” tambahnya.

Menurut keterangan ahli anastesi ini bahwa ada penelitian dari 300 orang yang dioperasi menggunakan provol ditemukan 52 orang mengalami halusinasi seksual.

Usaha Secara Lahir dan Batin, Ibu-ibu Mojokerto Doakan Gus Ipul-Mbak Puti Pimpin Jatim

Rencananya, pada Selasa, (5/6/2018) besok, Zunaidi akan menjalani sidang putusan.

Baca selengkapnya di sini.

Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:

YouTube:

Instagram:

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved