Bupati Lamongan Fadeli Sidak, Banyak Beredar Minyak Goreng Tak Sesuai Kemasan
- Sidak Bupati Lamongan, Fadeli ke Pasar Sidoarjo Lamongan Jawa Timur menjadi ajang keluhan para pengunjung pasar.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Sidak Bupati Lamongan, Fadeli ke Pasar Sidoarjo Lamongan Jawa Timur menjadi ajang keluhan para pengunjung pasar.
Pengunjung pasar bahkan terang-terangan menyebut produk dan kemasan minyak goreng yang diduga melakukan kecurangan.
Berat volume tidak sesuai alias kurang dengan yang sebenarnya tuliasn yang tercetak dalam kemasan.
"Memang tadi ada yang komplain tentang isi minyak goreng. Isinya tidak sama dengan tulisan di kemasan," kata Fadeli.
Mendapati kenyataan itu, Fadeli yang didampingi Wabup Kartika Hidayati dan sejumlah dinas terkait langsung memerintahkan dinas terkait untuk mencatat, sekaligus membuat laporan adanya kecurangan.
Baca: Rebutan PSK, Pria Mojokerto ini Lakukan Penganiayaan
"Barang -barang itu juga harus didokumentasikan atau dicuri sebagai bukti," tandasnya.
Sekaligus sebagai bukti adanya kecurangan, berat isinya tidak sama dengan tulisan yang tertera pada kemasan minyak goreng.
Apa yang diperintahkannya, agar Dinas Perdagangan dan Perindustrian membuat laporan resmi dan mendokumentasikan, lantaran itu bagian dari tugas pemerintah.
"Kita melindungi konsumen," katanya.
Masyarakat juga agar jangan sampai tertipu hanya melihat harganya murah. Padahal sebenarnya tidak murah. Karena isinya dikurangi dan tidak sesuai.
Ia berharap pada para pedagang juga harus teliti pada setiap barang dagangannya. Cek barang-barang yang mau dijual.
"Jangan hanya asal dijual murah saja," katanya.
Sementara itu, Fadeli bersyukur kebutuhan bahan pokok seperti, beras, gula, minyak, daging, ayam, semua barang-barang tersedia cukup. Dan harga-harga normal.
Baca: PNS Puskesmas Tulungagung ini Menginap di Rumah Janda Digerebek Warga
Memang ada beberapa komiditi yang harganya naik seperti, cabai naik sekitar Rp 5 ribu perkilogram dari yang sebelumnya antara Rp 29 ribu perkilo sampai Rp 30 ribu per kilogram.
Beras normal, gula juga normal bahkan cenderung turun, jadi hanya cabai itu yang kelihatannya menonjol.
Kemudian ketersediaan masih cukup, begitu juga kualitas, tidak ada barang-barang yang kadaluarsa.
Arofah, pedagang daging sapi mengakui belum ada keaikan harga daging sapi. Namun Arofah memprediksi kenaikan harga daging sapi akan terjadi mulai Selasa (11/6/2018).
"Biasanya kenaikan itu terjadi pada H-3. Naik sekitar Rp 10 ribu per kilogram. Hari ini masih bertahan Rp 100 ribu per kilogram," kata Arofah.
Setelah hari raya, biasanya harga akan turun lagi normal Rp 100 ribu per kilogram.
Sementara itu harga barang kebutuhan dapur menurut Sukarti, untuk cabai kecil dari Rp 20 ribu per kilogran naik menjadi Rp 35 ribu per kilogram,
cabai besar dari Rp 25 ribu per kilogram naik menjadi Rp 40 ribu kilogram. Bawang merah dari Rp 20 ribu naik menjadi Rp 25 ribu per kilogram, bawang putih dari Rp 16 ribu perkilo menjadi Rp 20 ribu per kilogram.
Baca: Ditanya Tarif Booking Per Malam Via DM Instagram, Jawaban Artis Bollywood Ini Bikin Pelaku Terdiam
"Lainnya masih normal," katanya.
Menurut Sukarti, biasanya kalau hari raya naik lagi, apalagi setelah lebaran. Juragan pada pulang kampung semua, harga tambah naik lagi. Dan baru turun lagi setelah hari raya ketupat.
"Kalau barangnya sih ada saja mas, kalau nggak ada ya harganya tinggal di genjot saja, " ungkapnya.(Surya/Hanif Manshuri)