Perjuangan Bonek Difabel Dukung Persebaya, Hidupi Sang Nenek hingga Dagangan Disuruh Tutup Satpol PP
Semoga kisah Agus, Bonek Asal Lebak Jaya ini mampu menginspirasi Bonek lainnya untuk mendukung Persebaya. Semua rela diberikannya.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Januar
Selain dibantu temannya, ia dibimbing oleh Rocky yang merupakan guru di bangku sekolah dasarnya dulu.
• Dilema Zah Rahan, Antara Bertahan atau Keluar dari Madura United
Rocky menuturkan, Agus sejak kecil suka menabung, awalnya Rocky melihat diantara muridnya hanya Agus yang tidak pernah menjajakan uang jajannya.
“Saat itu ia kelas 4 SD, saya tanya kenapa kok nggak pernah jajan?, lantas ia menjawab, iya pak tabungan ini saya pakai untuk pendidikan saya sampai sekolah STM nanti dan ingin membuka bengkel sendiri,” kenang Rocky, lantas Rocky mendidiknya untuk mandiri.
• Terbukti Cabuli Kekasihnya yang Masih Dibawah Umur, Slamet: Itu Semua Atas Dasar Suka
Pengakuan Guru SD Agus
Agus Dwi Laksono, pemuda yang memiliki keterbatasan fisik ini, dedikasikan cintanya dengan Persebaya dengan menjual atribut untuk Bonek dengan segala perjuangan.
Ya, keterbatasan yang ia alami sejak kecil, membuatnya tidak patah arang menjalani kehidupan, ironisnya, orang tuanya berpisah saat ia duduk di bangku sekolah dasar.
“Bakatnya tercium saat saya mengajar di Sekola Dasar di Komplek Kenjeran, ia selalu menabung dari uang jajan dari neneknya,” ujar Rocky selaku guru Agus.
Pemuda yang akan berulang tahun yang ke 20 pada Rabu, (25/7/2018) esok ini juga diajarkan berwiraswasta oleh gurunya tersebut.
• Ngaku Uangnya Rp 15 Juta Dirampok, Pria ini Lapor ke Polisi, Saat Diselidiki Ternyata Main Drama
Selama dua tahun Agus membuka lapak di depan kampung halamannya di Jalan Lebak Jaya II A, Surabaya menekuni apa yang diajarkan oleh gurunya ini.
Cobaan seakan tak berhenti, Agus ditinggal oleh kakak perempuannya yang meninggal dunia, bahkan dengan uang tabungannya, Agus menfasilitasi seluruh biaya usai kakaknya meninggal.
Namun, ia tidak menyerah ia terus berjuang, dan direkomendasikan oleh Rocky untuk berjualan atribut Persebaya.
“Karena Agus suka Persebaya sejak kecil, ia juga sering menonton di Stadion,” imbuh Rocky.
• Pengeroyok Pendekar PSHT Akhirnya Dikenali, Polisi Sebar Sketsa Wajahnya
Agus pun mulai membuka lapak dengan ala kadarnya pada tahun 2016, dengan bermodal uang Rp 500 ribu ia mendagangkan atribut Bonek seperti topi, syal, hingga masker atau baf.
Agus mengaku ia selalu kesulitan saat menata barang lantaran keterbatasan yang ia miliki.
“Sempat juga saya kesetrum lampu,” ujarnya sembari tersenyum.