Mahasiswa di Ponorogo Tak Demo, Pilih Sampaikan Aspirasi Lewat Audiensi, Berikut 7 Tuntutannya
Puluhan mahasiswa itu tidak unjuk rasa, Mereka memilih menyampaikan aspirasi melalui audiensi kepada anggota DPRD Ponorogo
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Samsul Arifin
Poin Penting :
- Mahasiswa di Ponorogo memilih sampaikan aspirasi lewat audiensi dengan mendatangi DPRD Ponorogo
- Mereka ditemui langsung oleh pimpinan DPRD Ponorogo. Mulai dari Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno, Wakil Ketua Evi Dwitasari, Pamuji dan Anik Suharto
- Ada 7 tuntutan yang disampaikan, semua tuntutan itu ditunjukkan kepada pemerintah pusat.
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Puluhan mahasiswa di Ponorogo dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mendatangi Gedung DPRD Ponorogo, Kamis (4/9/2025).
Puluhan mahasiswa itu tidak unjuk rasa. Mereka memilih menyampaikan aspirasi melalui audiensi kepada anggota DPRD di Gedung DPRD, Jalan Alun-alun Timur, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim.
Pantauan di lokasi, puluhan mahasiswa menggunakan jas PMII berwarna biru dan jas IMM berwarna merah duduk bersama di ruang paripurna.
Mereka ditemui lengkap oleh pimpinan DPRD Ponorogo. Mulai dari Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno, Wakil Ketua Evi Dwitasari, Pamuji dan Anik Suharto.
Selain ditemui pimpinan DPRD, mereka juga ditemui Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forpimda). Ada Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo dan dari Kodim 0802 Ponorogo.
Baca juga: Driver Ojol Sarapan Bersama dengan Forkopimda Ponorogo, Kapolres : Cerminan Tak Ada Sekat
Puluhan mahasiswa menyampaikan aspirasi mereka. Ada 7 tuntutan yang disampaikan. Ketujuh tuntutan itu ditunjukkan kepada pemerintah pusat.
“Kami memilih menyampaikan aspirasi melalui audiensi dibanding unjuk rasa,” ungkap Ketua PMII Cabang Ponorogo, Azizah Intan Qurotunnisa, Kamis (4/9/2025).
Dia menyampaikan ada 7 tuntutan yang disampaikan. Diantaranya adalah kami mendesak untuk segera mengesahan UU perampasan aset.
“Kami menuntut pengawalan atas pembatalan kenaikan gaji dan tunjangan DPR yang tidak sesuai dengan kondisi ekonomi rakyat serta mendesak dilakukan audit independen terhadap seluruh anggaran dan fasilitas DPR,” katanya.
Azizah menegaskan bahwa mahasiswa merupakan agent of control. “Kami bertanggungjawab penuh untuk mengaspirasikan suara-suara masyarakat dan tidak bertindak anarkis , dan profokatif,” urainya.
Dia menegaskan bahwa memang memilih aundiensi dibanding unjuk rasa. Karena menjaga kedamaian dan keamanan bagi seluruh masyarakat Ponoroogo.
Ketua IMM Ponorogo Robby Rizky menyebutkan bahwa selain poin yang disebutkan oleh Ketua PMII Cabang Ponorogo adalah evaluasi secara menyeluruh yang ada di Polri.
Baca juga: Mahasiswa GMNI Demo di Gedung DPRD Sidoarjo Bawa Isu Lokal, Tuntut Perbaiki Pelayanan Kesehatan
“Karena sudah menjadi keresahan masyarakat. Beberapa aksi ada intimidasi dan lain-lain. Sehingga mahasiswa menuntut adanya evaluasi besar-besarnya,” tambahnya.
Sosok Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kasus Korupsi Chromebook Rp1,98 T, Menteri Pendidikan Era Jokowi |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kasus Korupsi Laptop Chromebook |
![]() |
---|
Apes Nenek di Jepang Ketipu Astronot Gadungan Modus Beli Oksigen, Rp 111 Juta Raib |
![]() |
---|
Lantunan Sholawat Menggema Saat Aksi PMII di DPRD Bojonegoro, Tuntut Reformasi DPR hingga Polri |
![]() |
---|
Sujadi Ngaku Jual Daging Kambing Muda Padahal Jagal 100 Kucing, Harganya Rp 100 Ribu Per Kilogram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.