7 Fakta Baru Mahasiswi Malang yang Tewas di Jerman, Hasil Otopsi Bikin Keluarga Hanya Bisa Pasrah
7 fakta dari mahasiswi asal Malang yang tewas di Jerman. Dari penyebab, hingga hasil autopsi yang bikin keluarga pasrah
Penulis: Januar AS | Editor: Adi Sasono
Pasalnya, biaya kepulangan Shinta harus ditanggung oleh keluarga, bukan oleh negara.
Kabar itu baru diterima keluarga almarhumah pada Senin siang dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Sontak saja, informasi itu mengagetkan pihak keluarga yang sebelumnya sudah mendapat informasi kepastian bahwa jenazah Shinta akan tiba pada Jumat pekan ini.
• Pohon di Sepanjang Jalan Nasional Dipangkas Petugas BPBD
"Sebelumnya kami diberitahu, (baiay) pemulangan Shinta ditanggung oleh negara, tapi siang tadi dikabari tidak ditanggung," ujar Umi Salamah, ibu Shinta, Senin (13/8/2018).
Umi juga sempat diberi harapan oleh Kemenlu kalau biaya kepulangan ditanggung negara. Namun syaratnya harus menyertakan surat keterangan tidak mampu.
Umi lantas menolak persyaratan itu karena ia merasa mampu.
Ia tidak ingin 'menipu' negara dengan alasan tidak mampu padahal mampu.
"Saya sebetulnya bisa, hanya saja kabar ini mendadak. Padahal sebelumnya saya baru saja kirim uang ke Shinta senilai 8 ribu Euro. Itu sekitar Rp 150 juta," ungkapnya.
• Cara Yook Sungjae BTOB Tanggapi Kabar Kencannya dengan Jooeun DIA Saat Siaran Langsung Dipuji Fans
3. Keluarga pilih kumpulkan donasi
Umi pun memilih untuk membuka donasi di kitabisa.com daripada harus membuat surat pernyataan tidak mampu.
Donasi itu dibuat oleh anak ketiganya yaitu Helmy.
Helmy sebelumnya mencari informasi terkait biaya kepulangan melalui internet.
Hal itu ia lakukan karena tidak ada informasi resmi dari Kemenlu terkait prosedur pemulangan jenazah dan biaya yang harus ditanggung.
• Pria Tambak Asri Dua Kali Lakukan Penggelapan Kendaraan, Polisi Sebut Hasil Uangnya untuk Sewa PSK
Hingga akhirnya, Helmy mendapat informasi kalau biaya pemulangan jenazah sebesar Rp 60 juta.
Referensi itu ia dapat dari pemberitaan tentang pemulangan jenazah mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Belanda pada 2012.