Cara Soeharto Tak Sukai Sesuatu Diungkap Mantan Menteri, Terlihat Saat Minum Teh dan Mimik Wajah
Soeharto ternyata punya cara sendiri untuk menunjukkan "ketidaksukaannya" terhadap seseorang. Terlihaat saat minum teh
Penulis: Januar AS | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM - Selama memimpin Indonesia, Soeharto memang dikenal sebagian orang sosok berwibawa dan penuh kharisma.
Selain itu, terlepas dari berbagai kontroversinya, Soeharto juga dianggap sosok yang memiliki sopan santun tinggi.
Termasuk saat menyatakan ketidaksetujuannya, atau ketidaksukaannya terhadap sesuatu atau seseorang.
Itu seperti yang diungkap oleh seorang mantan Menteri BUMN, Tanri Abeng.
• Dituntut Warga Soal Penutupan Dolly Surabaya Rp 270 Miliar, Wali Kota Risma: Bunuh Saya Saja
Tepatnya, seperti pengakuan yang diberikannya dalam buku berjudul "Pak Harto, The Untold Stories".
Tanri mengatakan, pada pertengahan tahun 1997, Indonesia dilanda krisis ekonomi.
Lalu, pada Januari 1998 Soeharto pun menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk bail-out utang luar negeri.
"Direktur IMF ketika itu, menyaksikan penandatanganan dengan berlipat tangan dan mimik yang angkuh," kata Tanri.
• Awalnya Tak Digubris, Ucapan Soeharto ke Soekarno Sebelum Tumbang Terbukti Saat G30S/PKI Terjadi
Seusai menandatangani LOI, pada pertemuan dengan wartawan, Soeharto pun menyampaikan sesuatu.
"Saudara-saudara jangan khawatir dengan utang, kita masih memiliki banyak BUMN,"ucap Soeharto ditirukan oleh Tanri.
Seminggu setelah peristiwa itu, Tanri mengaku dipanggil oleh Soeharto ke Bina Graha.
Dia kemudian menjadi bingung, bagaimana seharusnya menghadapi Soeharto.
• Cerita Anak Para Jenderal Korban G30S/PKI, Putri Ahmad Yani Sekarang Berteman dengan Anak DN Aidit
Beruntung, saat itu dia mendapatkan saran dari Moerdiono.
Moerdiono kala itu menjadi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Saat itu, Moerdiono menyarankan agar Tanri melihat mimik wajah Soeharto.
"Beliau bisa saja tidak setuju, tetapi tidak kelihatan bahwa tidak setuju,"kata Tanri menirukan ucapan Moerdiono.
• Dua PNS Dispendik Jember Kena Operasi Tangkap Tangan
Tidak hanya itu, menurut Tanri ada cara lainnya yang juga digunakan oleh Soeharto.
Yaitu menyarankan untuk minum teh.
"Dan jika Pak Harto menyarankan untuk minum teh, berarti sudah waktunya anda berpamitan," kata Tanri Abeng.
• Komplotan Pencuri Motor di Surabaya Tertangkap, Pelaku Dihadiahi Timah Panas Polisi karena Melawan
Soeharto alami peristiwa tak biasa sebelum Tien meninggal
Selama 32 tahun Indonesia dipimpin oleh Soeharto.
Soeharto menjadi presiden seusai Soekarno turun dari jabatannya sebagai presiden yang pertama.
Seorang pengelola restoran, Hioe Husni Wirajaya menceritakan pengalamannya saat bertemu Soeharto.
Termasuk saat Soeharto mengalami peristiwa yang tidak biasa menjelang wafatnya sang istri, Tien.
• Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim Akui Dukung Jokowi Pimpin Indonesia Kembali
Kisah itu diceritakannya dalam buku berjudul "Pak Harto, The Untold Stories".
Dalam buku, Hioe mengaku pernah menemani Soeharto mengunjungi Pulau Tunda, pada 26 April 1995.
Saat itu, Soeharto baru saja selesai menjalankan salat Jumat.
Begitu sampai di Pulau Tunda, Soeharto langsung memancing saat sore hari.
• Bertemu Siwon Super Junior dan Dirangkul Saat Foto, Isyana Sarasvati Ngaku Tegang Sampai Lupa Nafas
Tak membutuhkan waktu lama, Soeharto berhasil mendapatkan dua ekor kakap merah berukuran besar.
Namun, tiba-tiba saja muncul hujan yang disertai angin kencang, dan cuaca pun gelap.
Seketika mereka pun menghentikan kegiatan memancing itu.
"Pada saat itu arus bawah laut juga deras, sehingga dari kapal Lemuru yang beliau gunakan memancing, Pak Harto pindah ke Kapal Madrim yang lebih besar, dan saya ikut bersamanya,"kata Hioe.
• Djadjang Nurdjaman Beberkan Perbedaan Skill Irfan Jaya dan Febri Hariyadi, Siapa Lebih Unggul?
Namun, peristiwa yang tidak biasa kembali terjadi.
Saat akan mandi, Soeharto tiba-tiba kehabisan air.
"Pak Harto tidak marah, beliau hanya meminta diberi air Aqua untuk melap tubuh. Saya menduga ada yang tidak sengaja atau lupa mematikan keran wastafel ketika mencuci tangan pada saat Bapak sedang memancing tadi,"ujar Hioe.
Tidak hanya itu, saat akan makan malam bersama para pejabat lainnya, termasuk Kepala Desa Tunda, genset di kapal tersebut tiba-tiba mati.
• Absen Bela Persebaya Hadapi PS Tira, Irfan Jaya Tinggalkan Surabaya Besok Sore
Sedangkan, saat itu juga terjadi hujan, dan angin semakin menjadi-jadi.
Akibatnya, kapal itu pun harus ditambatkan ke kapal Baracuda.
Dalam suasana seperti itu, diam-diam Hioe memperhatikan Pak Harto.
"Saya melihat pandangan mata beliau tampak kosong. Saat itu juga Pak Harto memutuskan batal memancing di hari Sabtu besok karena memperkirakan arus masih akan sangat kuat hingga keesokan harinya," kata Hioe.
• Djanur Sebut Irfan Jaya dan Febri Hariyadi Berpeluang Tembus Posisi Utama Timnas Meski Beda Karakter
Pada hari Minggu, Hioe pun mendapatkan kabar duka.
Saat itu, istri Soeharto, Tien meninggal dunia.
• Dua PNS Dispendik Jember Kena Operasi Tangkap Tangan
Hioe kemudian teringat lagi tiga peristiwa tidak biasa yang terjadi pada Soeharto saat memancing sebelumnya.
"Saya tercenung dan menduga-duga, apakah tiga peristiwa dalam waktu berdekatan itu diantarkan alam semesta kepada Pak Harto, sebagai isyarat duka bagi beliau yang akan kehilangan istri terkasih untuk selamanya?"tanya Hioe.