Alissa Wahid Sebut Foto Tahanan KPK Nggak Ada Penyesalan, Ternyata Berkaitan Pilkada DKI Jakarta
Foto para tahanan KPK yang tampak sumringah itu membuat Alissa Wahid lemparkan sindiran. Bagaimana menurutmu?
lihat foto
"Lihat wajah2nya kok nggak ada penyesalan gitu ya?," tulis Alissa Wahid, dilansir TribunJatim.com di akun Twitter-nya yang terverifikasi, @AlissaWahid, Sabtu (8/9/2018).
Sejumlah netizen pun mengomentari foto tersebut.
• Sekjen PDIP Minta Prabowo dan Sandiaga Uno Bijak Komentari Ekonomi Indonesia Saat Ini
@h0me_al0ne,"Jangankn nyesel, dipenjara aja gak ada malunya. Seharusnya mereka diarak, dipermalukan di tempat umum dgn tulisa koruptor di dadanya"
@biruhening,"mungkin sesuatu yang tidak halal dimakan itu mengeraskan hati, Ning..."
• Jalani LDR Usai Menikah, Begini Cara Tasya Kamila Ungkap Kerinduan dengan Randi Bachtiar
Fakta terungkap, berkaitan Pilkada DKI Jakarta
Rupanya foto itu diambil pada Rabu (15/2/2017), saat pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Pemungutan suara ini dilakukan di Rumah Tahanan C1 di Gedung KPK, Jakarta.
• Ingat Bobby Joseph Sinetron Candy? Tak Lagi di Dunia Hiburan, Pernah Jualan di Pinggir Jalan
Dikutip dari Kompas.com, para tahanan yang melakukan pencoblosan yakni Country Director PT Eka Prima Ekspor Indonesia, Ramapanicker Rajamohanan Nair.
Kemudian tahanan kedua yang mencoblos adalah Direktur Utama PT Merial Esa yang menjadi tersangka kasus suap di Bakamla, Fahmi Darmawansyah.
Berikutnya, adalah karyawan PT Merial Esa, Muhammad Adami Okta.
• Hal Sepele Berujung Pertengakaran, Shezy Idris Pilih Cerai dengan Suami
Selanjutnya, tersangka penyuap Hakim Konstitusi Patrialis Akbar, Basuki Hariman.
Setelah Basuki, giliran mantan anggota DPRD DKI, Mohamad Sanusi.
Tahanan berikutnya yang melakukan pencoblosan adalah mantan anggota Komisi V DPR, Andi Taufan Tiro.
• 40 Berkas Calon PAW Diserahkan ke Gubernur Jatim Untuk Pengesahan
Tahanan terakhir yang memberikan suaranya adalah Andi Zoelkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng.
Choel merupakan tersangka dalam kasus korupsi proyek pembangunan, pengadaan, serta peningkatan sarana dan prasarana sekolah olahraga di Hambalang tahun 2010-2012.
