Tak Dibukakan Pintu, Menantu di Malang Rusak Rumah Mertuanya Pakai LPG 3 Kg

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Masalah bisa datang darimana saja, dari hal sepele misalnya.

Itulah yang dapat menggambarkan kisah yang dialami Novi Arianto (35) warga Desa Majangtengah, Dampit, Kabupaten Malang.

Dia dilaporkan tega menganiaya dan merusak rumah mertuanya, Suliatyowati, (53).

Hal ini bermula pada Kamis (30/8/2018) saat Novi bertamu ke rumah mertuanya, di Turen, Kabupaten Malang.

Namun dia bertamu pada waktu yang tepat dan kurang wajar, alias saat pukul 02.00.

(Para Mantan Puteri Indonesia yang Terlupakan, Dulu Dipuja, Sekarang Nasib Mereka Berubah)

(Pakde Karwo Tandatangani SK PAW, Anggota DPRD Kota Malang Baru Siap Dilantik Pekan Depan)

Saat itu, tersangka hendak mengambil handphone  ke rumah mertuanya.

Korban merasa terganggu karena tersangka berkunjung di waktu yang kurang wajar orang berkunjung, sehingga perselisihan tidak bisa dihindarkan lagi.

"Tersangka bertamu dini hari. Korban merasa terganggu," kata Kanitreskrim Polsek Turen, Iptu Hari Eko Utomo ketika dikonfirmasi, Jumat (7/9/2018).

Tidak dibukakan pintu, tersangka merasa tidak terima.

Dia bergegas pulang untuk mengambil parang dan kembali ke rumah korban.

(Hadapi PS TIRA, Persebaya Surabaya Waspadai Tiga Pemain Young Warriors Ini)

(Misi di Balik Kunjungan Presiden Jokowi ke Vietnam dan Korea Selatan)

Tersangka yang sudah marah berupaya masuk rumah mertuanya sambil mengancam dan berteriak. 

Mendengar ancaman tersebut, Sulistyowati yang ketakutan tidak membuka pintu dan bersembunyi dalam rumah.

"Warga sebenarnya sudah berupaya menenangkan tersangka," beber Hari.

Bukannya mengurungkan niat, tersangka kembali pulang ke rumah untuk mengambil tabung elpiji tiga kilogram.

Tak lama kemudian, Novi kembali ke rumah Sulistyowati, dan merusak gagang pintu menggunakan tabung gas melon tersebut.