Pilpres 2019
Soal Pilpres, Mahfud MD Sebut Tak akan Golput hingga Bahas Dirinya yang Tak Dipilih Jadi Cawapres
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD membahas tentang dukungannya di pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ani Susanti
Mahfud MD menyebut, bahwa Demokrasi memang tak mutlak bersifat baik.
Namun, hal itu tak lantas membuat sistem negara yang lain membuat sistem lebih baik.
"Apakah demokrasi baik? Tidak juga. Sebab, sistem kenegaraan yang lain masih jauh lebih jelek dibanding demokrasi. Oleh karena itu, kalau negara harus jalan, demokrasi harus jalan," tegasnya.
Mahfud berharap berharap masyarakat untuk tak golput saat Pemilu nanti.
"Jangan golput, karena menguntungkan yang pragmatis. Yang pragmatis akan menjadi penentu, bukan yang idealis. Marilah memimpin dengan semangat keceriaan," kata Mahfud.
"Saudara memilih atau tidak memilih, pemilu akan berjalan. Namun, di tiap pemilu yang dipertaruhkan adalah Indonesia, baik sebagai bangsa maupun negara. Jangan sampai karena ajang lima tahunan, kita berantem," lanjutnya.
• BREAKING NEWS: Pabrik Minuman Kemasan di Mojokerto Terbakar
Mahfud menambahkan, di dalam setiap Pemilu, wajar untuk bersikap kecewa kepada satu pihak karena suatu hal.
Namun, hal itu tak lantas diperbesarkan, apalagi sampai memobilisasi untuk menimbulkan konflik besar.
Misalnya, Mahfud yang tak dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon wakil presiden, yang mendampinginya.
Untuk diketahui, Jokowi memilih KH Ma'ruf Amin.
"Saya tidak dipilih, apakah saya kecewa? Tidak. Padahal, saya sudah siap-siap, membeli baju, dan sebagainya. Saya tidak kecewa, namun agak kaget," ujarnya.
Mahfud menyebut bahwa dirinya terlalu kecil dibanding kepentingan masyarakat secara umum.
"Saya itu siapa? Saya terlalu kecil dibanding negara ini. Jadi buat apa kecewa?," pungkasnya. (bob).
• Perbaikan Jembatan Morowudi Molor, Pertigaan Jalan Boboh Gresik Macet Total