Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah
Kisah Korban Gempa dan Tsunami Palu Asal Mojokerto, Tembok Rumah dan Jalan Retak hingga Banyak Hoax
Khusnul Khotimah (37) dan Syarifur Roji (35) merupakan warga Mojokerto yang selamat dari bencana gempa dan tsunami Palu.
"Saya dibantu teman saya merangsek masuk ke bandara melalui pintu yang ditutup oleh tiang. Teman saya membuka tiang tersebut supaya kami bisa masuk. Di pintu landasan pacu sudah dipenuhi orang," terangnya.
Mereka pun akhirnya dapat memasuki pesawat Hercules pada Selasa siang pukul 12.00 WITA.
Pesawat itu mendarat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan pukul 13.00 WITA.
"Kemudian kami melanjutkan penerbangan menggunakan pesawat komersil dan turun di Bandara Juanda, Surabaya pukul 19.00 WIB, sampai Mojokerto pukul 20.00 WIB," ucapnya.
• SM Entertainment Konfirmasi Lay akan Terlibat dalam Comeback EXO di Album Dont Mess Up My Tempo
Roji dan Khusnul Mengaku Masih Trauma
Khusnul mengungkapkan, di hari pertama terjadinya gempa, dia dapat merasakan guncangan sebanyak lebih dari 5 kali.
Menurut Khusnul, gempa terjadi pada pukul 18.00 WIB, namun sebelumnya dia juga merasakan guncangan dengan kekuatan kecil.
Saat terjadi gempa, Khusnul dan kedua anaknya berada di rumah.
Saat itu Khusnul hendak mengambil mukena dan berniat menunaikan salat Maghrib, sementara suaminya salat di masjid dekat rumahnya.
Tak berapa lama, gempa dengan kekuatan besar datang.
Barang-barang yang berada di dalam rumah berjatuhan.
Khusnul pun tersungkur di lantai, beberapa kali ia berusaha berdiri, tetapi tak bisa.
• Suaminya Disebut Tidak Bergerak Pasca Gempa di Palu, Adelia Pasha Sedih: Tolonglah Manusiawi Sedikit
Ia mengatakan, rasanya seperti tersedot bumi.
"Saya tidak pernah merasakan gempa seperti ini. Gempanya dahsyat sekali. Gempa masih dapat dirasakan sampai pukul 05.30 WITA Sabtu (29/9/2018). Bahkan, sampai kami dievakuasi masuk pesawat Hercules masih terasa tapi tak terlalu besar," paparnya.
Kemudian, gempa itu berhenti sejenak.