Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah
Kisah Korban Gempa dan Tsunami Palu Asal Mojokerto, Tembok Rumah dan Jalan Retak hingga Banyak Hoax
Khusnul Khotimah (37) dan Syarifur Roji (35) merupakan warga Mojokerto yang selamat dari bencana gempa dan tsunami Palu.
Khusnul bersama dua anaknya dapat keluar dari rumah.
Dia mengaku kaget rumah semi permanen yang berada di belakang rumahnya runtuh.
• Soal Pemulangan Jenazah Serda Fahmi ke Malang, Danlanud Abdulrachman Saleh Tunggu Waktu yang Tepat
Selain itu muncul retakan di tembok rumah dan jalan.
Khusnul dan keluarga tinggal Palu Kota Jalan Basuki Rahmat 1 Lorong Menara 2 Kecamatan Birobuli Utara.
Mereka tinggal di Palu sejak tahun 2015.
Mereka berkumpul dengan warga lain di halaman Majid Al Istiqomah.
Penderitaan mereka belum berakhir, gempa kembali mengguncang Palu.
• Sebut Bantuan Tak Merata, Korban Gempa dan Tsunami Palu Mengaku Siap Jadi Penunjuk Arah Donatur
"Beberapa menit lagi gempa, tidak bisa dibayangkan, datangnya gempa itu semua sunyi cuma dengar suara bergemuruh. Kami lihat tiang listrik bergetar dan kami menyebut 'Allah Allah'. Kami semua panik," ungkapnya.
Hari pertama, mereka memilih bertahan di luar rumah.
Mereka tidur hanya beralasan karpet.
"Waktu hari pertama Jumat malam kita bertahan di depan rumah. Kami ambil makanan dan minuman dari dalam rumah untuk mengisi perut," tambahnya.
Selang sehari, banyak berita hoax beredar di masyarakat.
Hal itu membuat mereka semakin ketakutan dan trauma.
• Izrael, Bocah Korban Gempa yang Mau Ikut Jokowi, Mama Sudah di Surga, Tapi Saya Tidak Boleh Nangis
"Ada informasi bahwa wilayah kami itu terletak pada patahan bumi dan sebentar lagi akan ambles," terangnya.
Akibat berita hoax tersebut, mereka harus berpindah-pindah untuk mengungsi.