Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah

Kisah Korban Gempa dan Tsunami Palu Asal Mojokerto, Tembok Rumah dan Jalan Retak hingga Banyak Hoax

Khusnul Khotimah (37) dan Syarifur Roji (35) merupakan warga Mojokerto yang selamat dari bencana gempa dan tsunami Palu.

Editor: Dwi Prastika
SURYA/DANENDRA KUSUMA
Khusnul dan Roji, warga Mojokerto yang selamat dari gempa Palu Sulawesi Tengah, Kamis (4/10/2018). 

Roji meminjam mobil pickup dari orang tua angkatnya lalu berpindah tempat ke Ngata Baru di daerah gunung di atas Petobo.

"Saya waktu itu hanya membawa sedikit beras dan genset. Kami pindah ke Ngata Baru hari Sabtu (29/9/2018). Karena keterbatasan logistik kami pun kembali turun ke rumah," terangnya.

Fakta-fakta di Balik Penangkapan Ratna Sarumpaet, Ancaman Pidana Hingga Tujuan Pergi ke Luar Negeri

Roji menimpali, sesampainya di rumah, ada kabar hoax beredar bahwa lumpur di Petobo akan turun ke kota, Roji panik, ia membawa keluarganya turun lagi ke daerah Mamboro.

Suasana di kawasan Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, setelah terjangan gempa dan tsunami, Sabtu (29/9/2018).
Suasana di kawasan Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, setelah terjangan gempa dan tsunami, Sabtu (29/9/2018). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Mamboro itu kota yang terkena tsunami dan banyak kapal terdampar. Malahan, di Mamboro malah sulit mencari air. Mending kami ke kota. Berita hoax itu membuat kami semakin takut. Minggu sore kami pulang dan mendapat kabar bahwa ada pesawat Hercules mendarat. Kami langsung menuju bandara," paparnya.

Sesampainya di rumah, Roji mengungkapkan bahwa dirinya dan keluarga masih trauma hingga sekarang.

"Meski sampai di Mojokerto kami seperti masih merasakan gempa. Anak saya tidak bisa tidur," pungkasnya. (Danendra)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved