Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah
Wanita Tulungagung ini Cemas, Anaknya ABK Kapal Armada 2 Belum Ditemukan Pasca Gempa Palu Menerjang
Wanita Tulungagung ini sangat cemas, karena anaknya yang jadi ABK Kapal Armada 2 belum ditemukan pasca Gempa dan Tsunami menerjang Palu
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM,TULUNGAGUNG - Sri Peni (50) menunjukkan foto anak sulungnya, Hera Bhakti Sulistya (29).
Wajah ibu empat anak ini menyiratkan kecemasan. Berulang kali Peni memohon doa untuk keselamatan Hera.
Hera adalah anak buah kapal (ABK) Kapal Armada 2.
Kapal ini jenis tugboat atau kapal tunda yang menarik tongkang pasir dan batu dari Donggala ke Samarinda.
Saat gempa dan tsunami pada Jumat (28/9/2018) melanda Palu, Sulawesi Tengah, kapal yang Armada 2 tengah sandar di pelabuhan.
Sejak kejadian itu Sri belum mendengar kabar tentang putranya.
"Terakhir dia telepon pada hari Kamis (27/9/2018). Dia hanya mengabarkan bahwa kapalnya sandar di Palu," ungkap Sri, saat ditemui di rumahnya di Dusun Ngreco, Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Senin (8/10/2018).
Sri sudah menghubungi PT Maluku Transhipment, perusahaan tempat Hera bekerja.
Pihak perusahaan mengaku tengah mencari keberadaan Hera.
Saat tsunami terjadi, ada empat orang di atas tugboat Armada 2.
Tiga orang di antaranya asal Tulungagung, yaitu Hera, Lukman dan Prila Wibawa.
Lukman sudah ditemukan, namun dalam kondisi trauma berat dan belum bisa diajak bicara.
"Saya diberi tahu, Lukman belum bisa cerita soal anak saya," ucap Sri.
Lukman yang ditemukan selamat memberi harapan kepada Sri akan keselamatan Hera.
Namun Sri terus dilanda kecemasan selama anaknya belum ditemukan.